Abe dan Masinton pun membesuk Dita saat dirawat di RS Mata Aini selama 2 hari 2 malam yang didampingi orangtuanya untuk menanyakan kondisinya.
"Berhubung kondisi memar di sekitar mata sudah membaik, Atas saran dokter Dita diperbolehkan pulang," katanya.
Selama masa pemulihan, Dita disarankan untuk sementara istirahat dan diperkenankan ijin tidak masuk kerja.
"Demikian penjelasan dan kronologis peristiwa tuduhan pemukulan terhadap Dita ini saya sampaikan sebenar-benarnya dan sesuai fakta yang ada," kata Abe.
Motif Politis
Politikus PDIP Masinton Pasaribu membantah‎ telah melakukan penganiayaan terhadap staf ahlinya Dita Aditya (27).
Ia menduga ada motif politis dibalik pelaporan dirinya ke Bareskrim Polri oleh staf tersebut.
"Ini berarti kita sudah tahu motifnya politis. Aku dituduh memukul dia. Ini pembunuhan karakter," kata Masinton ketika dihubungi, Minggu (31/1/2016).
Ia mempertanyakan pelaporan yang berselang 10 hari dari peristiwa tersebut.
Dimana dugaan penganiayaan itu terjadi pada 21 Januari 2016.
Masinton mengira Dita tidak masuk kerja karena sedang pemulihan.
"Dia enggak masuk saya kira pemulihan, enggak ada apa-apa kok tiba-tiba saja (laporan)," ujar Anggota Komisi III DPR itu.
Masinton membantah melakukan pemukulan.
Ia mengaku saat kejadian sedang pulang bersama supir dan staf ahli lainnya dari sebuah acara.