TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan- perempuan cantik nan pandai yang tergabung dalam Laskar Cantik Pembela Rakyat bakal memeriahkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di JCC.
"Saat ini PKB tengah merambah anak-anak muda, dan Laskar Cantik Pembela Rakyat ini menjadi kelompok penting untuk menarik massa," kata Koordinator Laskar Cantik Pembela Rakat, penyanyi solo Reza Herlambang, Kamis (4/2/2016).
Menurut Reza, fokus PKB saat ini adalah tidak hanya ingin dikenal sebagai partai santri, tapi partai trandy yang tidak menghilangkan ideologi agamanya.
"Laskar Cantik Pembela Rakyat ini diharapkan memberi warna baru yang dapat menjadi magnet bagi mahasiswi, eksekutif muda, dan seluruh perempuan muda lainnya," kata Reza.
Reza menegaskan perempuan cantik ini menjadi duta bagi PKB untuk menjawab bahwa PKB memiliki kepedulian terhadap kaum muda.
"Laskar Cantik Pembela Rakyat ini bukan hanya cantik secara fisik tapi mereka pintar menguasai beberapa bahasa di dunia," katanya.
Reza mengaku berayukur idenya untuk membentuk Laskar Cantik disambut hangat teman-temannya. Dan, kata Reza, mereka begitu antusias membantu PKB.
"Waktu pertama kali saya ngobrol-ngobrol dan melontarkan ide membentuk Laskar Cantik Pembela Rakyat untuk membantu Mukernas PKB merek semua tanpa ragu menjawab mau," katanya.
Reza yakin, semua itu dapat terjadi karena PKB sebagai partai sudah terbukti berada di garda terdepan dalam membela rakat yang termarginalkan.
"Partai ini bukan sekadar ngomong doank. Tapi dibuktikan dengan aksi konkrit. Inilah partai yang menjadi idaman rakyat," katanya.
Reza pun berharap Laskar Cantik ini nantinya mau dan berkenan menjadi juru pencitraan partai untuk menghadapi pemilu 2019,
"Saya kira mereka bersedia, hanya saja saya belum berbicara secara langsung," tandasnya.
Sementara, anggota Laskar Cantik Pembela Rakyat, Tyas mengaku antusias karena partai ini memang partainya rakyat.
"Kita tertarik bergabung karena partai ini terbukti membela rakyat," tandasnya.
Mukernas rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri dari kabinet kerja Jokowi. Pada pertemuan Selasa (2/2) lalu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhamin Iskandar menjelaskan setidaknya terdapat tiga isu besar yang akan dibawa di Mukernas PKB.
Isu pertama yaitu, kehadiran kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang menurut PKB telah menyalahi nilai-nilai yang berada di masyarakat.
"LGBT itu sudah menyalahi moral dan nilai-nilai yang ada dari bangsa Indonesia. Makanya sikap partai nantinya akan kami bahas melalui Mukernas PKB," terangnya di Kantor DPP PKB, Jakarta.
Selain itu, pemilihan gubernur yang direncanakan untuk dikembalikan lagi ke DPRD Provinsi karena menilai gubernur merupakan posisi perpanjangan tangan pemerintah dan mempunyai kewenangan terbatas. Sehingga tidak perlu dipilih secara langsung.
Ketiga, adanya diskusi yang berkembang tentang adanya DPD namun tidak mempunyai kewenangan yang potensial di dalam tata negara yang dimiliki oleh Indonesia. Kehadiran DPD dinilai tidak memberikan hasil kerja yang signifikan bagi negara.
"Apakah nanti kami minta dibubarkan saja atau diminta untuk mempuyai kewenangan tertentu. Itu yang akan kami bahas di Mukernas PKB," lanjutnya.
Dengan mengusung tema Mukernas "Holopis Kuntul Baris" PKB berharap agar seluruh konstelasi politik nasional dan regional maupun global, dapat diselesaikan tanpa menimbulkan masalah lain, dengan cara bekerja sama antara masyarakat dan pemegang kebijakan.