"Makanya kita harus dukung pemerintah untuk menghentikan gerakan massif ini. Salah jika ada yang mengatakan ini soal pribadi, karena sebenarnya soal sistem sosial yang digerus." ujarnya.
KH Elwansyah Elwan, pemilik pondok rehabilitasi Ibadurrahman menyatakan saat ini pihaknya menangani 14 orang yang dalam proses penyembuhan dari LGBT.
Bahkan, perkembangannya untuk menjadi lelaki dan wanita seperti fitrahnya luar biasa, dan selalu positif dari hari-ke hari.
"Selalu ada team yang memantau dan menemani sebagai teman bicara. Karena kadang keinginan menyimpang itu seringkali datang tiba-tiba,” katanya.
Ia menegaskan, salah, jika pembela dan pelaku LGBT itu bilang bahwa peyimpangan itu didapatnya sejak lahir.
"Ini bukan penyakit genetik, tapi ini penyimpangan yang disebabkan oleh lingkungan,” katanya.
Lantas langkah apa saja yang perlu dilakukan? Elwansyah menyebut perlu adanya rehabilitasi holistik atau menyeluruh menyangkut, logika, intuisi dan lingkungan.
“Di tempat kami, semua sudah kami atur. Bahkan soal makan juga kami atur, misalnya jangan makan daging babi karena membuat kecenderungan menyimpang. Kami menganjurkan untuk mengonsumsi bawang prei, cabe hijau besar, air kunyit dan jahe serta buah zaitun. Itu untuk menurunkan kecenderungan hormon negatif,” tambahnya.
Bahkan Elwahsyah juga punya kiat senam untuk menurunkan tuntutan hormon menyimpang ini.
“Ada gerakannya, dan ini sudah diteliti mahasiswa di Jogja dan Bandung untuk disertasi, hasilnya mereka cum laude," katanya.
LGBT Bukan Penyakit
Padangan berbeda disampaikan pakar saraf, dr Roslan Yusni Hasan, SpBS. Ia mengungkap lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT) bukan suatu kelainan atau penyakit sehingga tidak ada yang perlu disembuhkan atau diobati dari seorang LGBT.
"LGBT bukan penyakit. Dulu kita melihatnya sebagai kelainan, sekarang variasi kehidupan saja. Dalam biologi, enggak ada yang enggak normal. Semua hanya variasi," kata Ryu seperti dilansir dari Kompas.com.
Bakat seseorang menjadi lesbian, gay, biseksual, ataupun transjender sebenarnya sudah terbentuk sejak ia menjadi janin di dalam kandungan.