Peneliti Forum Kajian Islam dan Politik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, M. Affan Hasyim mengatakan, terpilihnya Arsul Sani sebagai Sekjen PPP merupakan keuntungan besar bagi parpol berlambang kakbah tersebut.
Sebab, Arsul cukup familiar di publik karena sering tampil di media.
"Secara popularitas cukup bagus, citra PPP di publik bertambah bagus," kata Affan Hasyim.
Ditambah lagi Arsul merupakan aktivis HMI semasa kuliah sehingga bisa memperkuat jaringan PPP di KAHMI.
Mengenai keterwakilan unsur di posisi Sekjen PPP, menurut Affan sudah tidak relevan dipertentangkan lagi. Sebab, kalau persoalan unsur terus dijadikan alasan, maka PPP tidak akan besar. Keterwakilan Unsur bisa menempati posisi strategis lainnya, seperti jabatan Waketum.
"Untuk meraih target tiga besar, PPP harus menjadi partai dengan manajerial modern dan tidak lagi tersekat-sekat oleh kepentingan kelompok," bebernya.
Lalu dia mencontohkan, saat PPP dipimpin SDA-Irgan yang memadukan unsur NU-MI. Hasilnya, pada Pemilu 2009 suara PPP turun drastis dan hanya mendapatkan 38 kursi.
Sebaliknya, ketika PPP dipimpin SDA-Rommy yang mewakili unsur NU-NU justru perolehan suara PPP naik dengan mendapatkan 39 kursi. Hal ini menandakan bahwa persoalan perwakilan Unsur di PPP, bukan lagi menjadi isu mainstrem.