News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Suap Di Kementerian PU

Mantan Bupati Kendal dan Wakilnya Akui Kecipratan Uang Rp 150 Juta dari Damayanti

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus suap yang juga anggota DPR Komisi V non aktif Damayanti Wisnu Putranti menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (8/6/2016). Damayanti didakwa terkait kasus dugaan suap pengamanan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Pulau Seram, Maluku. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti mengakui bahwa dirinya bersama dengan Muhammad Hilmi saat maju dalam Pilkada menerima uang sumbangan dari anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti.

Sumbangan masing-masing Rp 150 juta itu diberikan lantaran Widya dan Gus Hilmi merupakan pasangan calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan.

Widya yang menjabat bupati Kendal periode 2010-2015, mengaku dihubungi secara mendadak sekretaris DPC PDIP pada 29 November 2015.

Dirinya kemudian diminta menghadiri acara sosialisasi empat pilar yang digelar anggota DPR dari PDIP.

Dalam acara itulah Widya mengaku pertama kali mengenal Damayanti serta dua rekannya Dessy A Edwin dan Julia Prasetyarini.

"Saya ke sekretariat DPC PDIP, saya ketemu Julia dan Dessy. Kami ngobrol kenalan, sekitar 20 menit Damayanti datang. Baru kenal," kata Widya saat bersaksi untuk terdakwa Damayanti di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Sebelum pulang, Damayanti menyerahkan bungkusan.

"Ini ada bantuan sedikit untuk partai," kata Widya mengutip ucapan Damayanti.

Sepulang bertemu Damayanti, Widya mengecek isi bungkusan itu sehari kemudian dan diketahui berisi uang Rp 150 juta.

Widya menghubungi Sekretaris DPC PDI Perjuangan.

"Saya bilang ada uang untuk kegiatan partai," katanya.

DPC PDI Perjuangan menggunakan duit dari Damayanti untuk konsolidasi di enam daerah pemilihan, konsumsi, dan operasional.

Menurut Widya, dirinya mengganti dan mengembalikan uang itu ke rekening KPK.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini