TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian melakukan pencarian terhadap seseorang yang menyuruh IA melakukan aksi teror bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan dengan iming-iming Rp 10 juta.
"Tim di lapangan masih mencari orang yang menyuruh IA. Ini bisa ada bisa tidak, tapi tetap kami cari dan fokus ke yang bersangkutan," ujar Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, Senin (29/8/2016) di Mabes Polri.
Diungkapkan Agus, penyidik masih melakukan penelusuran untuk mengetahui kemungkinan ada tidaknya keterlibatan pihak lain di kasus ini seperti pengakuan dari Ivan.
Lebih lanjut, jenderal bintang satu ini menegaskan serangan ditujukan ke gereja, bukan kepada pihak tertentu.
"Dalam keterangan yang bersangkutan, dijelaskan serangan hanya ditujukan ke gereja, bukan ke siapa yang disana. Banyak beredar spekulasi itu dikatakan bom bunuh diri. Kami belum bisa pastikan bahwa itu upaya bom bunuh diri," ujarnya.