Sedangkan, Malaysia dan Thailand menjalin kerjasama langsung dengan BLK yang ada di masing-masing negara, sehingga dilakukan tanpa harus melibatkan birokrasi pemerintah.
Kerjasama BLK meliputi bidang keahlian yang dibutuhkan pasar kerja, penggunaan teknologi, instruktur serta sertifikasi keahlian.
“Dengan demikian, tidak ada kesenjangan keahlian antara tenaga kerja Indonesia dengan Malaysia dan Thailand,” tambahnya.
Pada forum yang sama, Malaysia mengusulkan kerjasama peningkatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia disektor industri pariwisata dan pelatihan dibidang teknologi jaringan komputer.
Delegasi Thailand mengusulkan kerjasama penyelenggaraan workshop meningkatan kompetensi standar keterampilan.
“Keterampilan yang diusulkan adalah untuk keahian terapis spa, las dan pengiriman logistik,” kata Indah Anggoro Putri.
Workshop peningkatan kompetensi standar keterampilan ini akan dilaksanakan pada November mendatang.
Selanjutnya, ketiga negara sepakat untuk menyusun cetak biru pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut. (*)