TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Sabtu (12/11/2016), menghadiri acara Pra-Temu Nasional BEM Se-Nusantara IX Tahun 2016 di Gedung Serba Guna Kampus A, Trisaksi, Jakarta Barat.
Beberapa pejabat Polri yang ikut mendampingi diantaranya Kadiv Humas Mabes Polri, Kepala STIK-PTIK, serta Kapolres Jakarta Barat.
Acara ini turut dihadiri pula oleh BEM dari 80 kampus se-Indonesia diantaranya BEM Universitas Trisaksi, BEM UI, BEM Universitas Islam Riau, BEM Malang Raya, BEM IAIN Palu, BEM Universitas Asahan Sumut, dan lainnya.
"Negara kita adalah negara demokrasi, demokrasi yang sudah ditegakkan ini harus konsekuen. Kita harus jalankan dan dikawal," ucap Tito Karnavian mengawali sambutannya.
Selanjutnya Tito Karnavian juga mempersilahkan para mahasiswa untuk bebas menyampaikan pendapatnya.
Tapi tentunya ada batasan batasan, jangan sampai mengganggu ketertiban publik.
"Jangan sampai mengganggu hak asasi orang lain, jangan sampai juga tidak mengindahkan etika dan moral. Yang paling utama sekali jangan sampai mengancam NKRI. Boleh berbeda pendapat tapi jangan sampai memecahkan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, ini yang harus kita jaga," tutur jenderal bintang empat itu.
Terakhir, mantan Kapolda Metro Jaya ini juga berharap agar para mahasiswa aktif memberikan pencerahan, menjadi agent of change atau menjadi agen perubahan di lingkungan masing masing dalam arti yang positif.
Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk menjadi mesin pendorong pembangunan di lingkungan masing-masing, karena mereka berfikir secara rasional, orang orang yang terdidik secara intelektual serta tidak mudah terhasut.
"Yang terpenting tidak memprovokasi media sosial, kemudian jangan menshare sesuatu yang belum tentu akurat, cerna dulu sesuatu masalah baru mengambil kesimpulan dan baru memutuskan langkah selanjutnya," tegas Tito Karnavian.