Padahal pada undangan rapat yang mereka terima, tercantum Pukul 10.00 WIB.
Namun hingga Pukul 11.00 WIB ruangan masih terkunci dan tak ada daftar hadir.
Mereka pun menuding Sekjen DPD tak netral.
"Sebelum pukul 10.00 saya datang tapi sekarang pukul 11.00 ruang itu dikunci jadi itu undangan apa? Itu undangan serius apa main-main?" kata Sofwat.
"Daftar hadir tidak ada, semua ruangan masih dikunci. Ini berarti ada dua kubu," ujar Anna.
Sementara itu, anggota DPD dari kubu Oesman Sapta, Akhmad Muqowam menanggapi santai tudingan penguncian ruang rapat tersebut.
Menurut dia, ruang rapat terkunci karena Oesman Sapta belum hadir di tempat.
Terkait tudingan Sekjen DPD tidak netral, Muqowam menegaskan bahwa kepemimpinan Oesman Sapta sudah disahkan.
"Sekarang pimpinannya siapa? Kalau Pak OSO (Oesman Sapta) belum datang, kami tunggu dia. Netral, tidak netral. Kayak sepak bola saja," ujarnya.
Ia juga meyakini tak ada perpecahan di internal DPD menjadi dua kubu.
Hal itu salah satunya ditunjukan dengan sikap legowo mantan Ketua DPD Mohammad Saleh saat menyerahkan jabatannya.
"Setahu saya sih enggak ada lagi (dua kubu). Pak OSO sudah dilantik, Pak Ketua (Saleh) juga hadir ketawa-ketawa saja," kata Muqowam.
Hingga berita ini diturunkan, rapat panmus kubu Oesman Sapta masih berlangsung dan baru dimulai sekitar Pukul 12.00 WIB.
Penulis: Nabilla Tashandra