5. Kecamatan Maja, Lebak, Banten
Ibu Kota Negara (Indonesia) layak pindah ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, karena memiliki beberapa keunggulan sebagai daerah penyangga juga mudah ditempuh oleh angkutan kereta api maupun kendaraan umum.
"Kita sudah siap mengusulkan Kecamatan Maja menjadi alternatif sebagai Ibu Kota Negara dengan areal seluas 5.250 hektare," kata Bupati Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung, Selasa (29/1/2013).
Ia mengatakan, sejauh ini wacana pemindahan Ibu Kota Negara ramai dibicarakan ketika Jakarta dilanda banjir. Namun, wacana itu hingga kini belum ada realisasinya dari pemerintah.
Sebab Kecamatan Maja lahannya seluas 5.250 hektare dan sebagian besar milik Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
"Saya kira untuk pembebasan lahan di Kecamatan Maja begitu mudah karena milik pemerintah itu," katanya.
Menurut dia, lokasi pemindahan Ibu Kota Negara di Kecamatan Maja bisa menanggulangi kemacetan dan banjir di Jakarta. Selama ini, kata dia, antrean kendaraan semakin parah sehingga perlu adanya pemindahan Ibu Kota Negara.
6. Mamuju, Sulawesi Barat
Wapres Jusuf Kalla mengusulkan kota Mamuju di Sulawesi Barat menjadi ibu kota karena letaknya berada di tengah tengah Indonesia.
"Coba kalian cari Kota bernama Mamuju di Sulawesi. Itu titik tengah Indonesia. Tarik dari paling atas ke bawah dan dari samping kanan ke kiri. Disitulah letak tengahnya Indonesia," ungkap JK, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
"Kalau Makassar masih terlalu selatan. Titik tengahnya ya persis di Mamuju, bawahnya Pare-Pare sedikit," kata dia.
Jika pemindahan ibu kota negara terjadi dan mencari titik tengah negara seperti yang dilakukan Myanmar yang saat ini ibu kota berada di Naypyidaw.
Maka akan ibu kota Indonesia akan berada di Pulau Sulawesi.
"Ya jadinya jauh dari Jakarta. Kalau Myanmar, orang sana setuju semua karena kemana-mana bisa dekat termasuk ke Yangoon (Ibu Kota sebelumnya)," kata Jusuf Kalla. (*)