TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Hidayat, pria yang melaporkan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep ke polisi atas tuduhan ujaran kebencian mengaku tidak tahu kalau Kaesang adalah anak orang nomor satu di Republik Indonesia.
Hidayat mengaku hanya melaporkan akun bernama #Kaesang.
"Saya membantah kalau ada orang yang beranggapan itu Pak Muhammad yang dibidik anak presiden, maka saya juga menjawabnya simpel, boleh dicek di Polres Bekasi Kota. Macam-macam, kalau ditanya Polres Bekasi, susah ngitungnya berapa laporan yang saya buat di sana," ujar Hidayat.
Hidayat mengaku tidak sengaja menemukan video youtube Kaesang Pangarep.
"Saya juga tidak sengaja menemukan videonya. Ini saya temuin pas lagi buka-buka Youtube," ujar Hidayat.
Dia menilai, pernyataan Kaesang tentang sebutan ndeso bagi sekelompok orang yang mudah mengkafirkan orang lain sebagai bentuk ujaran kebencian bagi masyarakat desa. Bahkan, ndeso dalam video dianggap telah merendahkan masyarakat desa.
Muhammad mencontohkan konotasi kalimat yang menjelaskan bila kata ndeso merupakan sebuah penghinaan.
"Dasar ndeso lu, dasar kampungan lu maka masyarakat desa menjadi sebuah image stigma bahwa masyarakat desa itu rendah," jelasnya.
Hidayat mengatakan bahwa selama ini dirinya aktif di media sosial termasuk memiliki akun Youtube pribadi. Video Kaesang yang dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian tersebut muncul secara tiba-tiba di akun Youtube miliknya.
"Saya aktif di medsos, videonya saya temukan pas lagi buka video. Nah video ini nongol di video yang direkomendasikan buat saya. Ya saya buka," tambah Hidayat.
Pria yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) Sahabat Muslim ini mengaku sering mengadukan kasus serupa ke polisi.
"Saya melakukan pelaporan tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian sebagai warga negara yang ingin berkontribusi kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya terkait proses penegakan hukum yang berkeadilan," ujar Hidayat.
Hidayat juga mengaku tidak takut apabila dirinya mendapatkan ancaman dan teror terkait keputusannya melaporkan Kaesang ke polisi.
"Saya gak takut besok saya bisa digebukin preman. Bagi saya mati digebukin jalanan lebih baik daripada mati di diskotik," ujar Hidayat.