News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Tahun Hilang, Satu Keluarga Mantan Pejabat Batam Masuk 'Rombongan' 18 WNI yang Kabur dari ISIS

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang istri anggota ISIS (kiri), menyesal bergabung.

"Memang ada, namun belum ditentukan bahwa mereka eks ISIS. Saat ini mereka sedang dilakukan pemeriksaan kesehatan dan akan dilakukan identifikasi dan interogasi," ujar Martinus.

Menurut Martinus, 18 WNI tersebut akan diserahkan ke pihak Kementerian Sosial jika dari identifikasi dan pemeriksaan tidak ditemukan adanya tindak pidana, termasuk keterkaitan mereka dengan kelompok ISIS.

Dan sebaliknya, mereka akan dilakukan proses hukum jika ditemukan bukti keterkaitan mereka dengan tindak pidana terorisme, termasuk keterkaitan dengan kelompok ISIS.

Pada 10 Agustus 2017, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, pihaknya telah mendapat kabar mengenai ditangkapnya 17 WNI oleh tentara Kurdi di Kota Raqqa karena diduga bergabung kelompok militan ISIS.

“Betul bahwa memang sudah ada komunikasi antara pihak Indonesia dengan berbagai pihak yang menguasai wilayah Suriah, termasuk dengan Otoritas Kurdi Suriah Utara terkait dengan 17 WNI,” ujar Iqbal.

Ia mengatakan, komunikasi dilakukan untuk mengetahui hasil pemeriksaan. Dan informasi sementara, bahwa belasan WNI tersebut bukan pengikut ISIS.

“Dalam pembicaraan awal kami lebih banyak meminta hasil investigasi mereka terhadap para WNI selama 2 bulan terakhir,” kata Iqbal.

“Kami memperoleh informasi bahwa mereka bukan fighters, mereka berada di Raqqa hanya 40 hari pertama dan sisanya di penjara serta rumah isolasi sampai mereka melarikan diri dengan bantuan pihak ketiga pada tanggal 10 Juni lalu,” jelasnya.

Berikut identitas ke-18 WNI yang lari dari kelompok ISIS tersebut:

1. Lasmiati, Ngawi, 29 Juli 1977
2. Muhammad Saad Al Hafs, Jakarta, 26 Agustus 2014
3. Mutsanna Khalid Ali, Jakarta 26 Januari 2004
4. Difansa Rachmani, Tanjung Redeb, 21 Maret 1986
5. Muhammad Habibi Abdullah, Jakarta 12 Oktober 2011
6. Muhammad Ammar Abdurrahman, Jakarta, 26 Agustus 2014
7. Dwi Djoko Wihoho, Medan, 15 Januari 1967
8. Fauzakatri Djohar Mastedja, Padang, 28 April 1959
9. Febri Ramdhani, Jakarta, 9 Februari 1994
10. Sita Komala, Jakarta, 4 Januari 1961
11. Intan Permanasari Putri, Jakarta, 13 September 1989
12. Sultan Zuffar Kurniaputra, Jakarta, 5 Januari 1999
13. Ratna Nirmala, Jakarta, 9 September 1966
14. Nurshadrika Khaira Dhania, Jakarta, 6 April 1998
15. Heru Kurnia, Jakarta, 12 Juli 1962
16. Tarisha Aqqila Qanita, Batam, 4 Oktober 2004
17. Mohammad Raihan Rafisanjani, Jakarta, 2 Februari 1999
18. Syarafina Nailah, Jakarta, 26 Februari 1996

Sumber: Divisi Humas Polri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini