"Pemilik rumah menolak dan keberatan alamat rumahnya digunakan sebagai kantor admin situs itu," ujar Catur.
Jual perhiasan
Tak punya uang karena ATM disita, sang istri bernama Rani terpaksa menjual perhiasan emasnya untuk menghidup tiga anaknya, pasca penangkapan Aris oleh aparat Polda Metro Jaya Minggu (24/9/2017) dini hari.
Hal itu diungkapkan oleh asisten pembantu keluarga Aris yang menolak menyebutkan namanya.
Saat ditemui di rumah Aris di Jalan Manggis Blok A/91 RT 01/10, Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, perempuan paruh baya ini mengatakan, Rani menjual perhiasan itu pada Senin (25/9/2017).
"Kemarin, emasnya dijual untuk makan anak-anak dan kebutuhan di rumah," kata perempuan berhijab ini pada Selasa (26/9/2017).
Dia mengungkapkan, saat ini, majikannya sedang pergi ke wilayah DKI Jakarta. Dia tidak mengetahui, apakah ke rumah kerabatnya atau ke Mapolda Metro Jaya untuk menjenguk sang suami yang telah mendekam di tahanan.
"Perginya dari pagi dan sampai siang ini belum pulang," ujarnya yang mengaku baru dua minggu bekerja.
Selama Aris ditahan, Rani terpaksa mengurus ketiga anaknya yang masih kecil bersama sang asisten rumah tangga.
Satu anaknya duduk di bangku kelas III dan satu anaknya duduk dibangku kelas I SD Jatimekar VIII serta seorang anak bungsu yang masih balita.
"Sudah ya, saya mau jemput (anak majikan) dulu," katanya.
Pantauan di lapangan, rumah yang dikontrak Aris tampak sepi. Pagar besi tertutup rapat bahkan terlihat dikunci menggunakan rantai dan gembok. Pintu kayu rumah dan garasi mobilnya juga tertutup.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri