TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam orang anak buah kapal (ABK) Salvatur 6 berbendera Malta, telah berhasil kembali dengan selamat ke tanah air.
Mereka kembali usai disandera kelompok bersenjata Benghazi, Libya, sejak 23 September 2017 silam.
Pihak keluarga yang ditinggalkan pun tentu mengalami pergulatan emosi menanti kabar keberadaan anggotanya.
Isak tangis dan air mata haru pecah tatkala pihak keluarga kembali dipertemukan dengan para korban di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Acara serah terima korban dengan pihak keluarga ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Keenam laki-laki korban sandera tampak kompak mengenakan kemeja batik lengan panjang.
Amatan Tribunnews.com, senyum dan wajah bahagia mengemuka di wajah para korban dan pihak keluarga.
Para korban langsung bertukar pelukan dan salam dengan keluarga masing-masing.
Baca: Menko Polhukam Sebut Indonesia Tidak Akan Bubar Pada Tahun 2030
Salah satu korban yang mengendong anak laki-lakinya tampak tak bisa menahan air matanya melihat sang suami kembali.
Namun, anak itu tak merespon ajakan sang ayah ketika ia ingin menggendongnya. Anak itu memilih bersembunyi dalam dekapan ibunya.
Sang ayah hanya bisa tersenyum melihat hal ini dan kembali memandang sang istri yang berjilbab biru gelap.
Retno yang turut menyaksikan peristiwa tersebut, mencoba menghibur korban sandera.
"Nggak mau digendong ya? Udah lama nggak ketemu sih ya. Berapa lama bu?" tanya Retno ke ibu tersebut, Senin (2/4/2018).