Sementara bagi Dubes Iran Valiollah Mohammadi Nasrabadi, kebiasaan ramadan di Iran dan Indonesia tak banyak berbeda.
"Di Indonesia ada tarawih, di Iran ada tarawih, ada juga yang gak tarawih. Kami juga membaca Al-quran. Tempat tinggal saya dekat masjid dan saya selalu mendengar azan, orang baca Quran jadi secara keseluruhan semuanya sama," ujar Valiollah.
Duta Besar Palestina Zuhair Al-Sun mengungkapkan harapannya agar Palestina bisa diakui menjadi negara.
"Sebagai negara muslim terbesar semoga Indonesia mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah. Kami berharap Palestina akan Proper one day dan selamanya. Kami berharap kita semua bersama di Bal Quds. Sekarang kita sedang berjuang dan berharap," kata Zuhair.
Untuk Dubes Tunisia Mourad Belhassen, kegiatan ramadan Indonesia sangat berkesan.
Dirinya menilai kegiatan ramadan di Jakarta dipenubi dengan banyak aktivitas dan kemacetan.
"Hectic activity, macet, banyak orang, dan mereka banyak membicarakan makanan apa untuk ifthar. Di sini ramadan lebih mudah, dan jamnya lebih pendek," kenang Mourad.
Sejumlah pejabat dan menteri hadir, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Perhubungan Rudiantara, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Wakil Ketua KPK La Ode Syarif, Utusan RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab.