Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar mengapresiasi ditunjuknya Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodwijk F Paulus meyakini Presiden Joko Widodo telah menghitung kompetensi dari Syafruddin.
Baca: Saat Komjen Syafruddin Cium Tangan JK dan Megawati Usai Dilantik Sebagai Menpan-RB
Pengalaman Syafruddin sebagai Wakapolri diniliai bisa dibawa untuk menjabat sebagai Menpan-RB.
"Karena salah satu tugas seorang wakapolri ya mengatur Direktur SDM. Kira-kira kalau kita bawa bernegara ya sama. Cuma lingkupnya lebih besar lagi," ujar Lodwijk di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018).
Lodwijk memastikan, Partai Golkar tak mempermasalahkan penunjukan Syafruddin sebagai Menpan RB.
Apalagi, masa jabatan Jokowi sampai 2019 mendatang. Sehingga, dibutuhkan sosok yang cepat beradaptasi dan berpengalaman di bidang manajerial.
"Istilahnya dengan waktu yang sempit ini, beliau harus langsung running. Dan saya pikir pemikiran pak Jokowi, pertimbangan pak Jokowi menunjuk sosok wakapolri, saya pikir sudah tepat," kata Lodwijk.
Lodwijk menepis kabar Jokowi ingin mengamankan basis suara dari aparat kepolisian maupun tentara.
Baca: Irjen Idham Azis Disebut Isi Posisi Wakapolri, Mabes Polri: Kita Serahkan ke Kapolri
Menurutnya, basis suara dua instansi keamanan tersebut tak lebih dari satu persen suara nasional, jika menghitung satu keluarga.
"Ya hitunglah TNI ada 400 ribu seluruhnya kali dua atau kali tiga, hanya satu juta sekian. Hanya satu persen dari suara nasional. Kalau kita mengacu pada pemilu 2014," kata Lodwijk.