News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fatayat NU Gelar Acara The International Young Moslem Women Forum

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fatayat NU menggelar acara bertajuk The International Young Moslem Women Forum (IYMWF) di Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fatayat NU menggelar acara bertajuk The International Young Moslem Women Forum (IYMWF) di Jakarta. Acara yang dibuka oleh presiden Jokowi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi langkah-langkah perempuan yang sudah banyak berperan dalam pembangunan. Menurutnya, peran-peran perempuan di sektor publik harus terus ditingkatkan.

"Contohnya, saat ini ada sembilan menteri perempuan dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang lembut, ada yang progresif ada yang teguh pendiriannya pantang mundur" sambil mencontohkan beberapa menteri, Jokowi memancing gelak tawa peserta.

Jokowi juga menyatakan apresiasi dan optimisme atas acara ini. Dengan bertemunya tokoh-tokoh muda perempuan dari berbagai negara, dia yakin bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Dia menambahkan sektor pemberdayaan ekonomi perempuan adalah hal yang penting. Menurutnya, gerakan yang sudah dimulai salah satunya dari pesantren.

"Memang ada sebanyak 28 ribu pesantren di Indonesia dan yang tersentuh program ini masih sekitar tiga ribuan saja tapi kita harus terus bergerak supaya merata"

Semetara itu, ketua umum Fatayat NU, Anggia menyatakan acara yang digelar selama lima hari kedepan ini bertujuan untuk membentuk poros perempuan global.

"Poros ini gak sekedar poros tetapi menjadi media perempuan untuk bersuara tentang perdamaian" tuturnya.

Anggia juga menambahkan, ada 150 peserta yang mengikuti acara ini dari berbagai negara yaitu Australia, US, Jerman, Turki, Bangladesh, Filipina, Malaysia, Afghanistan, Somalia, Hongkong, Taiwan, Maroko dan India

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini