News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berantas Pemberontak di Papua, Fraksi PKS Minta TNI Gunakan Protap Pemberantasan Terorisme

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan PT Istaka Karya menggunakan pita hitam di lengannya pada Selasa (4/12/2018) sebagai tanda duka cita atas tewasnya sejumlah karyawan PT Istaka Karya yang diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Yigi, Papua pada Minggu (2/12/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews, ,Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta pemerintah tidak tinggal diam terhadap kelompok bersenjata di Papua yang membantai 31 pekerja. Pasalnya kelompok bersenjata yang diidentifikasi sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebut tega membunuh warga sipil tak bersenjata yang sedang membangun infrastruktur.

"Warga negara tak bersalah dieksekusi separatis Papua dalam jumlah begitu banyak. Apa salah mereka? Negara tidak boleh tinggal diam, kejar mereka dan mintakan pertanggung jawaban yang setimpal," kata Jazuli, Selasa, (4/12/2018).

Anggota Komisi I tersebut meminta aparat TNI-Polri untuk menangkap pelaku pembunuhan terebut serta mengungkap motifnya. Ia juga berharap aparat segera memulihkan keamanan di Papua pasca kejadian tersebut.

"Tindak mereka dengan tegas. Nyawa warga negara begitu murah di tangan mereka. Lakukan dengan protap pemberantasan terorisme karena nyatanya mereka terkategori teroris yang menyebarkan teror yang meluas, dengan jumlah korban begitu banyak, mereka juga kerap menyasar aparat dan menyerang objek strategis publik. Bahkan mereka selama ini juga punya motif politik serta mengacaukan keamanan negara khususnya di Papua," katanya.

Jazuli mengatakan aksi para pelaku tersebt sudah tergolong terorisme. Karena apa yang mereka lakukan bertujuan untuk menimbulkan ketakutan di tengah msyarakat. Aksi teror tersebut menurutnya harus segera ditumpas karena akan mengancam kedaulaan negara.

"Bayangkan para pekerja ini adalah pejuang dan tulang punggung keluarganya. Harus meninggalkan anak, istri dan keluarga tercinta untuk mencari nafkah di Papua. Untuk itu, Pemerintah harus semakin meningkatkan jaminan keamanan bagi warga negara kita di sana," pungkasnya.

Sebelumnya Pembunuhan sangat sadis diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di wilayah Nduga, Papua, terhadap 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Minggu (2/12/2018).

Sebanyak 31 orang yang bekerja perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya, yang saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah itu, sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil.

Sebab, lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.

Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/ OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini