Politikus PSI Dede Prayudi yang turut diundang di Kompas Petang langsung ditodong tanggapannya oleh Riko.
Ia mengaku tidak terlalu terkejut Prabowo Subianto menjadi pembahasan dengan menyebut selang untuk pasien cuci darah di RSCM dipakai berkali-kali.
"Memang kalau melihat track record Pak Prabowo selama 2018 yang saya catat itu ada delapan kebohongan besar yang sudah diucapkan Pak Prabowo," ungkap Dede.
"Ketika 2019 mulai ternyata Pak Prabowo memulainya dengan kebohongan lagi," imbuh juru bicara PSI ini.
Memasuki tahun 2019, Dede Prayudi sempat membuat cuitan yang intinya memasuki tahun baru ia berharap Prabowo Subianto tak lagi mengedepankan kebohongan dalam kampanyenya.
Dede Prayudi mengatakan Andre Rosiade boleh saja menganggap Prabowo Subianto terselip lidah atau sedang khilaf.
"Tapi kalau terlalu sering itu bukan keselip lidah. Itu namanya disengaja," sindir Dede Prayudi.
Beberapa kebohongan Prabowo Subianto selama 2018 lalu dibuka kembali oleh Dede Prayudi, di antaranya soal data kemiskinan meningkat 50 persen.
Ketua Umum Gerindra ini juga pernah mengatakan 99 persen masyarakat Indonesia sangat hidup pas-pasan merujuk data Bank Dunia.
Ada lagi soal biaya proyek LRT yang menurut Prabowo Subianto termahal di dunia karena datanya digelembungkan.
Belakangan ketahuan data tersebut diambil dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan kasus ini menguap begitu saja.
Kebohongan Prabowo Subianto lainnya yang menyamakan ekonomi Indonesia sama dengan negara-negara di Afrika dan Haiti.
Penulis: yogi gustaman