Dia tegaskan, Jokowi fasih bicara industri 4.0 ini dipergunakan untuk semakin memperkuat nilai tambah untuk rakyat.
"Penjelasan Pak Jokowi lebih konkret soal fintech dan juga soal marketplace. Pak Jokowi sangat fasih bicara soal unicorn dan startup. Sementara respon Prabowo sangat normatif dan cenderung tidak nyambung. Prabowo menjelaskan industri 4.0 namun dikaitkan dengan uang yang tersimpan di luar negeri," jelasnya.
Sekali lagi, dia menilai, Jokowi unggul telak dan sangat menguasai tema idebay kali ini.
Belum lagi Programnya lebih konkret dan teruji. Sementara Prabowo selalu mengulang-mengulang narasi normatif soal pasal 33, tanah, air dan udara dikuasi negara.
"Memang Pak Prabowo konsisten dengan paradoks-nya," tandasnya.(*)