TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi milenial merupakan bonus demografl yang dimiliki oleh Indonesia di masa mendatang.
Generasi ini Iahir di saat era tercanggih teknologi intemet semakin masif digunakan, terutama dalam pemanfaatan media sosial gebagai platform komunikasi dan bersosialiasi.
Persoalan dan tantangan generasi milenial itulah yang akan menjadi bahasan dari IndoSterling Forum (ISF) kelima yang digelar belum lama ini di Jakarta.
Mengusung tema “Milenial, Media Sosial dan Politik", ISF siap membedahnya dari sudut pandang ekonomi yang dikaitkan dengan kontestasi pemilihan presiden pada 17 April mendatang.
“Peran media sosial dan generasi milenial menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan pada saat sekarang. Inilah yang akan kita bahas dalam ISF kelima ini,” kata William Henley, founder dari IndoSterling Capital, saat membuka forum diskusi di Jakarta belum lama ini.
William mengatakan sebagai bagian dari bonus demografi yang dimiliki Indonesia, kehadiran generasi milenial ini tentunya tidak boleh disia-siakan oleh pemerintah.
“Dengan tingginya angka usia produktif, maka Indonesia dapat memanfaatkannya untuk mendorong penumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Baca: Puluhan Ribu Warga Ramaikan Fun Walk Millenial Road Safety Festival di Ambon
Edbert Gani Suryahudaya, Head of The Atma Jaya Institute for Public Policy (AJIPP) mengatakan, berbicara tentang milenial, perlu memilih sudut pandang mana yang sedang kita bicarakan.
Dalam konteks ekonomi dan bisnis, definisinya cukup jelas ketimbang dalam diskusi politik.
"Kata milenial memiliki beberapa aspek yang melekat yakni berbicara soal generasi, dengan rentang usia yang spesifik dan diatribusikan dengan beberapa karakteristik yang terbangun dari kemajuan teknologi," kata Edbert.
Masyarakat melihat millenial sebagai pribadi yang adaptif dengan teknologi, terliterasi secara digital (kurang yakin) dan sangat aktif bermain media sosial.
"Tidak jarang, kami dikerangkakan sebagai orang yang individualistis dan narsistik, beberapa dari kami menyukai pop-culture dan merasa bahwa musik Indie itu keren," katanya.
Dalam diskusi politik, definisi milenial seringkali menjadi buram.
Baca: Susi Pudjiastuti ke Milenial: Gimana Mau Diikuti Kalau Kalian Enggak Ngerti Apa-apa
Setiap kali kata milenial digunakan, pusaran perdebatan masih banyak didominasi oleh seperti apa milenial terlihat, ketimbang apa yang dibutuhkan oleh milenial.