News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Bupati Madina Ingin Mengundurkan Diri Kirim Surat ke Presiden, Mendagri dan Menko Perekonomian

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution (tengah)

"Saya sudah sangat mengenal Beliau. Menurut saya, sikapnya itu merupakan bentuk kekecewaan. Secara gentle, Beliau mengundurkan diri dengan keinginan sendiri tanpa tekanan," ujarnya, Minggu.

Menurut Sutrisno, jauh-jauh hari Dahlan mendeklarasikan dukungannya ke capres petahana, karena berbagai alasan.

Sutrisno menilai, Dahlan awalnya memberi dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019, karena pembangunan yang meningkat di Kabupaten Mandailingnatal.

Seperti pembangunan Pelabuhan Palimbungan, pembangunan rumah sakit, lanjutan pembangunan jalan lintas Pantai Barat, rencana pembangunan Bandar Udara Bukit Malintang, dan rencana pembangunan kembali Pasar Baru Panyabungan, bagi Sutrisno merupakan komitmen pemerintahan Jokowi membangun Madina.

"Hal tersebut disambut baik Bupati Madina. Beliau mendeklarasikan dukungannya. Pak Bupati juga sangat hebat dalam melakukan lobi di pemerintahan pusat untuk mendapatkan konsesi APBN yang besar ke wilayahnya," katanya.

Namun, menurut Sutrisno, hasil perolehan suara yang kurang memuaskan untuk Jokowi-Ma'ruf di Madina, membuat sang Bupati kecewa.

"Saya kira ini bentuk kekecewaan Beliau. Masyarakat Madina tidak menaruh kepercayaan kepada Capres Jokowi, padahal pembangunan sudah banyak.

Belum lagi hubungan emosional, Bobby Nasution sang menantu Jokowi. Di dalam adat, Jokowi merupakan mora, orang yang dihormati," katanya.

Sutrisno menambahkan, seminggu menjelang perhelatan pilpres, kerap berkoordinasi dengan Dahlan.

"Kami kerap berkomunikasi, dan Beliau sangat yakin Jokowi-Ma'ruf menang di Mandailingnatal," katanya.

Namun, Sutrisno membantah pengunduran diri Dahlan, karena adanya tekanan dari pihak tertentu.

"Tidak ada tekanan menurut saya. Pak Jokowi juga tidah pernah menargetkan persentase apapun, bahkan kepada kami tim kampanye, apalagi kepada bupati maupun wali kota," katanya.

Sutrisno menyebut, sikap ksatria Dahlan merupakan tamparan keras bagi tim kampanye, partai pengusung, dan unsur pemenangan lainnya.

"Ini teguran bagi kami. Di Sumut kita melihat banyak kepala daerah yang merupakan pengurus teras partai pengusung Jokowi, juga tidak maksimal," tambahnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini