TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) Pemilu 2019 di lebih 1.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia pada Sabtu (27/4/2019).
Sebanyak 592 TPS di antaranya merupakan PSU.
PSU dilakukan sebagaimana rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena ada kesalahan penyelenggara KPPS serta indikasi pelanggaran dalam pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada saat pencoblosan Pemilu Serentak 2019, 17 April lalu.
Namun, meski digelar pada akhir pekan, PSU di sejumlah TPS sepi dari warga yang menggunakan hak pilihnya.
Seperti terjadi di beberapa TPS di Jabodetabek, Semarang, Makassar, Palopo, Padang dan Batam.
Pantauan di TPS 50 Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Tangerang Selatan, Banten, hanya ada beberapa warga yang datang ke TPS. Bahkan, para petugas KPPS tampak santai.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah ini sempat datang ke TPS tersebut untuk memantau partisipasi pemilihnya.
Baca: Hasil Real Count KPU Bengkulu Unggulkan Prabowo-Sandi Jadi Sorotan, Simak Penjelasan Burhanuddin
Hasilnya, hanya 20 orang yang menggunakan hak pilih dari 160 orang yang masuk Dalam Pemilih Tetap (DPT).
"Antusias warga masih adem, sepi dibandingkan pada Pemilu tanggal 17 April kemarin," ujar Ketua KPPS TPS 50 Panunggangan Barat, Andi Rahman.
Ia menjelaskan tingkat partisipasi pada pencoblosan ulang hari ini menyusut drastis.
Sebab, hanya sedikit warga yang terdaftar di DPT menyempatkan datang ke TPS.
Jumlah ini berbanding terbalik saat pencoblosan 17 April lalu dengan 222 warga yang menggunakan hak pilihnya.
Di Makassar, tepatnya di TPS 6 Panakukang, baru ada 76 warga yang datang menggunakan hak pilihnya.
Padahal, jumlah DPT di TPS tersebut sebanyak 261 orang. Tak ada antrean warga di TPS tersebut.