News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Makar

Kematian Harun Rasyid yang Tertembak pada Kerusuhan 22 Mei Masih Menyisakan Misteri

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran terlibat bentrok dengan polisi saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa kerusuhan 22 Mei yang pecah di beberapa titik di Jakarta menyisakan sejumlah misteri.

Salah satunya adalah kematian seorang remaja bernama Harun Rasyid (15).

Nama Harun awalnya santer terdengar seiring dengan viralnya video sejumlah aparat berseragam yang tengah memukuli seseorang di sebuah tanah lapang.

Narasi yang beredar, sosok yang dipukuli tersebut adalah Harun.

Namun, hal itu dibantah oleh Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

"Pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (25/5/2019).

Baca: Agum Gumelar Akui Ada Purnawirawan TNI yang Rela Mati Demi Prabowo

Massa melempar ke arahan polisi di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Mereka melakukan aksi pendukung salah satu pasangan capres yang menolak hasil Pemilu 2019. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

Harun berada di Slipi saat kerusuhan Teman Harun, Angga (14), juga memastikan jika pria yang dipukuli dalam video tersebut bukan Harun.

Baca: Kesehatan Istri SBY Dikabarkan Memburuk, Anies Baswedan dan Anis Matta Doakan Ani Yudhoyono

Angga mengatakan, Harun tewas karena saat itu berada di jembatan Slipi Jaya yang juga menjadi lokasi kerusuhan pada Rabu (22/5/2019) malam.

Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya.

Harun yang bersama Angga menyambangi lokasi kerusuhan terkena gas air mata dari pihak kepolisian.

Baca: Ini Sketsa Mayat Wanita dalam Karung yang Ditemukan di Waduk Pluit Versi Polisi

Angga mengajak Harun pergi ke rumahnya untuk mengobati luka pada paha Harun.

Lalu, ketika malam tiba, Angga meminta Harun untuk pulang ke rumah.

Namun, Harun menolak dan mengajak Angga untuk kembali melihat kerusuhan di Slipi.

Kemudian saat sekitar pukul 22.00, Harun dan Angga terpisah di dalam kerusuhan itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini