Pak @prabowo selalu memilkirkan nasib pendukungnya.
Silahkan di cek kepada teman2 pendukung, Tokoh, dan Ulama yg sudah bebas mengenai komitmen pak @prabowo yg akan selalu bersama pendukungnya," katanya.
Di sisi lain, politisi PDIP, Charles Honoris mengaku menyayangkan ada pihak yang tak suka Prabowo dan Jokowi bertemu.
Ia justru menyebut, orang-orang tersebutlah yang senang melihat perpecahan bangsa Indonesia.
"Mereka hanyalah orang-orang yang ingin dan senang kalau Indonesia rusak dan terus terbelah, agar kepentingan jangka pendek mereka tercapai," ujarnya dikutip dari laman Kompas.
Selain itu, ia menyebut mestinya orang yang cinta tanah air pasti setuju akan seruan Prabowo dan Jokowi untuk kembali bersatu.
"Siapapun yang masih mencintai Indonesia dengan segala kebinekaannya, pastilah setuju dengan semangat Persatuan Indonesia yang diserukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo," ujarnya.
• Amien Rais Tanggapi Pertemuan Prabowo dan Jokowi di MRT Hari Ini, Sempat Sarankan Ini ke Prabowo
Prabowo dan Jokowi Kompak Sebut Tak Ada Lagi Kampret dan Cebong
Presiden Jokowi dan Prabowo kompak. Mereka mengingatkan pendukung agar tak ada lagi istilah cebong dan kampret.
"Tidak ada lagi 01, tidak ada lagi 02. Tidak ada lagi yang namanya cebong, tidak ada lagi yang namanya kampret," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam momen pertemuan dengan Prabowo, Sabtu (13/7/2019).
Prabowo pun berbicara dengan nada tegas agar pendukungnya tak lagi menggunakan istilah cebong dan kampret.
"Sudahlah enggak ada cebong-cebong kampret-kampret, semuanya merah putih!" ujar Prabowo saat menyampaikan sambutannya.
Sontak saja, saat Jokowi dan Prabowo mengingatkan soal itu, warga berteriak histeris.
Saat sambutannya, Jokowi mengatakan, sebenarnya rencana pertemuannya dengan Prabowo sudah direncanakan sejak lama.
Namun, lanjutnya, ia dan Prabowo sama-sama sibuk berkegiatan.
"Pak Prabowo sibuk, sering pergi ke luar negeri. Saya juga begitu. Pertemuan yang telah lama kita rencanakan itu belum bisa terlaksana."
"Alhamdulillah akhirnya sekarang terlaksana, sambil mencoba MRT," ujar Jokowi di Stasiun MRT Senayan.
Ya, pertemuan Jokowi dan Prabowo memang terjadi di Stasiun MRT Jakarta.
Jokowi mengatakan, ia sengaja bertemu dengan Prabowo di sana.
"Karena saya tahu Pak Prabowo belum pernah mencoba MRT," kata Jokowi.
Jokowi mengakui, Pilpres 2019 adalah kontestasi yang keras.
Tak hanya di tataran elit, kerasnya Pilpres 2019 juga terasa di akar rumput.
"Oleh sebab itu setelah Pilpres usai, silaturahmi bisa kita lakukan pada pagi hari ini," ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan agar pendukung saat ini untuk merajut persatuan.
"Yang ada adalah Garuda Pancasila. Marilah kita rajut persatuan sebagai sebuah bangsa
karena kompetisi semakin ketat, sehingga perlu kebersamaan," ujar Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi dan Prabowo bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Presiden Jokowi langsung disambut oleh Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto langsung memberi hormat ke Presiden Jokowi.
Hormat dari Prabowo Subianto itu juga langsung dibalas oleh Presiden Jokowi.
Sontak saja, momen antara Jokowi dan Prabowo membuat warga berteriak histeris.
Baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama mengenakan kemeja putih.
Setelah saling memberi hormat, Prabowo dan Jokowi kemudian saling berbicara satu sama lain.
Keduanya tampak sangat akrab. Tak henti-hentinya Prabowo dan Jokowi tertawa satu sama lain.
Tak lama, keduanya kemudian berjalan menaiki MRT Jakarta.
Saat berjalan menyusuri stasiun MRT Jakarta, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama disoraki oleh warga.
"Jokowi! Prabowo!" teriak sejumlah warga.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Postingan Prabowo Setelah Ketemu Jokowi Banjir Komentar, Patahkan Tudingan Tergiur Kursi Pemerintah?, https://jabar.tribunnews.com/2019/07/15/postingan-prabowo-setelah-ketemu-jokowi-banjir-komentar-patahkan-tudingan-tergiur-kursi-pemerintah?page=all.