"Buat saya rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi. Itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi."
"Ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral. Enggak memegang dispilin partai dan lain-lain," ujar Amien.
Amien mengatakan, jika rekonsiliasi disamakan dengan bagi-bagi kursi, maka kritik yang disampaikan dalam kampanye kepada Jokowi akan sia-sia belaka.
Selain itu, Amien meminta semua pihak untuk memberikan kesempatan pada Jokowi-Ma'ruf selama lima tahun ke depan.
Namun, ia juga meminta masyarakat mengawasi jalannya pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Karena itu, ia mengingatkan partai-partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak perlu berebut kursi menteri.
"Jadi saya menyampaikan sebaiknya teruskan merajut merah putih, teruskan bangsa ini bersatu, jangan sampai pecah."
"Tetapi soal kekuasaan, berikan fair chance, kesempatan yang utuh kepada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin dengan para menterinya nanti 5 tahun, kita awasi kita check and balance," ujarnya.
Amien Rais juga menyebut kini tak ada lagi cebong dan kampret sebagai tanda pendukung Prabowo dan Jokowi sudah akur.
"Yang ada cebong bersayap karena sudah akur," ujar Amien.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)