Angka kepadatan penduduk di Samboja adalah 54,3 jiwa per kilometer persegi.
Pada per 2017 saja daerah Samboja hanya memiliki 63.128 jiwa.
Berbeda sekali dengan Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk sekitar 15.663 jiwa per kilometer persegi.
Jumlah penduduk Jakarta sangat banyak mencapai 10,3 juta jiwa.
Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara
4. Sudah ada pembangkit listrik
Kecamatan Samboja mempunyai beberapa keunggulan yang di antaranya adalah memiliki pembangkit listrik tenaga gas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Camat Samboja, A. Nurkhalis, dalam telewicara unggahan kanal YouTube CNN Indonesia, Jumat (23/8/2019).
Ahli Hutan Kalimantan Ini Meyakini Bukit Soeharto tak Dicoret & Dipilih jadi Ibu Kota Negara RI. Nurkhalis menyebut potensi dari Kecamatan Samboja, yakni pembangkit listrik tenaga gas yang sudah memasok sumber daya listrik ke wilayah tersebut.
"Tetapi beberapa pendukung lain seperti pasokan listrik sudah ada, pembangkit listrik tenaga gas yang sudah juga beroperasi di wilayah Kecamatan Samboja," ujarnya.
5. Letaknya strategis
Saat ditanya mengenai potensi Samboja, Nurkhalis menginformasikan kecamatan tersebut terletak dilokasi yang strategis dekat dengan bandara dan sudah memiliki akses jalan yang cukup baik.
"Sebagai masyarakat saya melihat bahwa Samboja memang berada di posisi yang sangat strategis," jelas Nurkhalis.
"Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari bandara kemudian posisinya juga di pinggir selat Makasar sehingga secara perkembangan potensi ekonomi, apakah pelabuhan itu atau akses jalan sebenarnya infrastrukturnya sudah cukup baik," ujar Nurkhalis.
Nurkhalis juga menuturkan mengenai infarstruktur yang bisa mendukung, seandainya Samboja menjadi ibu kota negara adalah jalan tol yang pengerjaannya masih dalam proses.
Reporter: Vendi Yhulia Susanto
Sebagian artikel ini tayang di Kontan dengan judul Soal pemindahan ibukota, Jaringan Advokasi Tambang angkat bicara