News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Lokasi Ibu Kota Baru RI di Ternyata Terkepung Izin Tambang Batu Bara

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan dari udara kawasan Desa Semoi II, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Desa Semoi II menjadi salah satu kawasan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara yang akan menjadi lokasi pusat pemerintahan Ibu Kota Negara yang baru di Kaltim. Tribun Kaltim/Fachmi Rachman

Dari pengalaman H Abu, untuk pembangunan infranstruktur publik, bila bersinggungan dengan lahan warga maka pemerintah bakal mengganti sesuai dengan nilai jual objel pajak (NJOP) lahan.

"Kalau ada di dalamnya (lahan) ada tanam tumbuh, mungkin itu bisa dimusyawarahkan dengan yang punya tanaman," tuturnya sambil tersenyum.

Terkecuali yang membeli swasta atau pihak selain pemerintah, maka tak ada salahnya pemilik lahan mematok harga tinggi. Lantaran punya kepentingan komersil yang menguntungkan pribadi atau golongan semata.

"Seperti jalan tol, dibangun untuk keperluan orang banyak. Pemerintah ini, kan, atas nama membangun, tak boleh menentang sebagai masyarakat, apa sekadar gantinya harus disyukuri. Kecuali swasta atau pribadi. Kalau pemerintah, kan, untuk kepentingan kita semua," ungkapnya.

Tak bisa dipungkiri, H Abu merupakan salah saudagar yang memiliki banyak tanah di Samboja, Kutai Kartanegara. Di kalangan masyarakat ia kerap disebut perintis atau sosok yang dituakan di Koala Samboja.

Namun saat disinggung soal tanah miliknya, H Abu mengelak dikatakan memiliki banyak tanah di kawasan Samboja, Kukar, Kalimantan Timur.

"Gak ada,ah," tutur anak kedua dari 9 bersaudara, yang hobi menghibahkan tanahnya ke pemerintah. Mulai dari lahan 4 hektar untuk pasar beserta bangunan 300 kiosnya, hingga lahan 1,5 hektare sekaligus membangun wisata air Kaltim Park bagi masyarakat Samboja.

"Belum ada yang nawar," sambungnya saat ditimpali pertanyaan apa sudah ada spekulan berdatangan menawar aset miliknya.

Warga Samboja tentu menyambut baik keputusan presiden memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.

"Kami merasa bersyukur atas nama warga samboja. Terutama anak-anak kami ada peluang, masuk dan bekerja sesuai dengan kemampuannya," bebernya.

Abu membeberkan lapangan kerja masih jadi persoalan di wilayah yang mayoritas penduduknya adalah nelayan dan petani, sebagian lagi pekerja proyek Pertamina.

"Terutama mata pencaharian, lapangan kerja masih kurang, Senin-Kamis boleh dikatakan begitu," tuturnya.

Abu berharap IKN mampu menjadi cahaya bagi masyarakat Samboja.

Luasnya lapangan pekerjaan 2 sampai 5 tahun ke depan bagi pemuda-pemudi Samboja sudah bisa dibayangkan.

Hal senada di tempat terpisah, Bupati Kutai Barat (Kubar), FX Yapan SH, menegaskan ia bersama masyarakat Kubar sangat menyambut baik keputusan pemerintah pusat untuk memindahkan Ibu Kota Negara, di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Apalagi posisi Kubar sangat sterategis, karena berdampingan langsung dengan dua daerah  yang ditunjuk sebagai ibu Kota yakni di Kabupaten Kukar dan Penajam Paser Utara.

“Kubar merupakan daerah yang dampingan dengan PPU dan Paser, sangat siap menyambut ibu Kota di Kaltim,” tegas Bupati Kubar FX Yapan SH, saat ditemuain usai menghadiri undangan di Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning, Sendawar, Kubar, dalam acara Kenduri Barokah dan Silaturahmi Nasional, Selasa (27/8/19) siang.

Menurutnya dengan adanya Ibu Kota Indonesia di Kaltim, pemerataan pembangunan di setiap daerah di Kalimantan Timur akan terwujud, khususnya Kutai Barat.

"Sehingga masyarakat semakin sejahtera. Ibu Kota Indonesia di Kaltim saya kira itu tepat,”jelasnya.

Pria yang sebelumnya menjabat tiga priode berturut – turut Ketua DPRD ini menegaskan, salah satu bentuk dukungan Kubar adalah dengan peningkatan badan jalan Kubar – Penajam Paser Utara.  

Di mana  tahun ini Kubar mendapat bantuan dana sebesar Rp 30 miliar yang berasal dari dana subsidi Pemrov Kalimantan Timur.

Ia mengatakan proses pengerjaan jalan Kutai Barat - Penajam memang menjadi salah satu focus utama tahun ini.  

Di mana Kubar menerima bantuan dana subsidi sebesar Rp 30 M dari Pemprov Kaltim, dana itu dipergunakan untuk meningkatkan badan jalan yang tadinya tanah menjadi beton.

Yapan menegaskan proyek tersebut saat ini telah dikerjakan, dan predisiksioptimis pengejaan jalan itu akan rampung tahun ini.

Seperti yang diketahui Pemkab Kubar dan PPU telah sepakat untuk membangun badan jalan lintas dua kabupaten sepanjang 60 kilometer.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Izin Tambang Batu Bara Mengitari Lokasi Ibu Kota Negara."


Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Lokasi Ibu Kota Baru RI di Kalimantan Timur Dikepung Izin Tambang Batu Bara, https://kaltim.tribunnews.com/2019/08/29/lokasi-ibu-kota-baru-ri-di-kalimantan-timur-dikepung-izin-tambang-batu-bara?page=all.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini