Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rohaniawan Romo Benny Susetyo berpendapat lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas dan rekam jejaknya baik.
"Ketua KPK tidak boleh mudah di intervensi. Karena itu, DPR yang akan melakukan fit and proper test harus punya kepekaan yang luar biasa dalam memilih pimpinan KPK," ucap Romo Benny Susetyo kepada Tribunnews.com, Kamis (5/9/2019).
Baca: Jokowi Dinilai Abaikan Kritik Masyarakat Terkait Proses Seleksi Calon Pimpinan KPK
"Jauhkan tokoh yang memicu kontroversial dan keraguan publik harus dijawab dengan memilih yang terbaik dari yang terburuk," tegas Romo Benny Susetyo.
Romo Benny Susetyo yang juga Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini juga berpesan KPK kedepan harus mampu mencari sistem pencegahan dini dalam mengatasi korupsi.
Terutama pencegahan dan perbaikan sistem penyalahgunaan kekuasaan.
Diketahui sebelumnya, Panitia seleksi (pansel) menyerahkan 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2/9/2019).
Baca: DPR Telah Terima Daftar 10 Capim KPK dari Jokowi
Jokowi berterimakasih atas kerja keras pansel terhadap proses panjang yang telah dilalui. Selanjutnya 10 nama itu bakal mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Ke 10 nama itu yakni :
1. Alexander Marwata (Komisioner KPK).
2. Irjen Firli Bahuri (Anggota Polri).
3. I Nyoman Wara (Auditor BPK).
4. Johanis Tanak (Jaksa).
5. Lili Pintauli Siregar (Advokat).
6. Luthfi Jayadi Kurniawan (Dosen).
7. Nawawi Pamilango (Hakim).
8. Nurul Ghufron (Dosen).
9. Roby Arya (PNS Seskab).
10. Sigit Danang Joyo (PNS Kemenkeu)
Profil sejumlah capim KPK
Irjen Firli
Riwayat Pendidikan
Pertama kali menjadi anggota Polri sebagai lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.