News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BJ Habibie Meninggal Dunia

Mahfud MD: Habibie adalah Penyelamat dan Pembangun Negara

Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI ketiga BJ Habibie berdoa saat berziarah di makam istrinya Ainun Habibie, di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2013). Presiden sekaligus ilmuwan kebanggaan Indonesia BJ Habibie wafat pada Rabu 11 September 2019 dalam usia 83 tahun.

Selama tiga hari tersebut, ia mengimbau warga serta sejumlah kantor, lembaga negara, baik di dalam maupun luar negeri untuk mengibarkan bendera setengah tiang.

"Kami mengajak kantor-kantor, lembaga negara, di dalam dan di luar negeri untuk mengibarkan bendera setengah tiang," kata Pratikno dari siaran langsung TVOne.

Riwayat Penyakit BJ Habibie

Sepanjang perjalanan BJ Habibie semasa hidup, kerap kali mendapatkan perawatan intensif.

Terakhir sebelum tutup usia, BJ Habibie dirawat intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK) di RSPAD Gatot Soebroto.

Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof. dr. Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan B.J. Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019.

Sebanyak 44 dokter kepresidenan disiapkan untuk menangani kondidi BJ Habibie.

Berikut ini riwayat sakit BJ Habibie dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Infeksi bakteri

Mengutip dari Kompas.com, pada Maret 2016, BJ Habibie sempat menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.

BJ Habibie mengalami demam selama beberapa hari.

Direktur Habibie Centre saat itu, Rahimah Abdulrahim mengatakan, demam yang dialami Habibie disebabkan karena adanya infeksi bakteri.

Saat itu, Habibie terus diperiksa secara rutin pagi dan sore.

Ia juga diberikan antibiotik oleh dokter.

2. Bronkitis

Mengutip dari chanel YouTube BeritaSatu, pada November 2017, BJ Habibie sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto karena menderita bronkitis.

3. Klep jantung bocor

Pada Maret 2018, BJ Habibie dirawat di rumah sakit di Jerman karena mengalami masalah pada klep jantung.

Awalnya Habibie mengalami sesak napas.

Ia kemudian dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen.

Hal ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto.

Rubijanto sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Habibie pada Kamis (1/3/2019).

"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," katanya dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com.

Setelah diperiksa oleh tim dokter, Habibie mengalami kebocoran pada klep jantungnya.

Kebocoran tersebut menyebabkan adanya penumpukan air di paru-paru.

Bahkan penumpukan mencapai 1,5 liter yang membuat BJ Habibie sulit bernapas.

Tekanan darahnya pun menjadi tinggi.

"Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," tambah Rubijanto.

Habibie kemudian menjalani operasi jantung dengan metode canggih.

Selain beberapa penyakit tersebut, Habibie juga kerap dirawat di rumah sakit akibat kelelahan.

Pada Oktober 2014, Habibie sempat dilarikan di IGD RS Borromeus, Kota Bandung.

Habibie diduga mengalami kelelahan setelah menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden saat itu.

Pada Agustus 2018, Habibie juga dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan akibat padatnya aktivitas.

Saat itu, Habibie sibuk menghadiri sejumlah kegiatan.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Siti Nurjannah Wulandari/Miftah/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini