Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syamsul Arifin bangga terhadap sikap kesatria kakaknya, Imam Nahrawi menghadapi kasus hukum yang menjeratnya.
"Saya bangga kepada kakak saya, Imam Nahrawi yang telah gentle akan mengikuti proses-proses hukum kepada dia," ujar Syamsul Arifin saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (19/9/2019) petang.
Imam Nahrawi mundur dari jabatan Menpora untuk fokus menghadapi proses hukum yang menjerat dirinya.
Imam Nahrawi kini berstatus tersangka kasus suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Baca: 17 Pabrik Arang di Cilincing Disegel Karena Mencemarkan Udara
Baca: Soal Infrastruktur Transportasi di Wilayah Calon Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim Ikut Kemenhub
Baca: Dilema BPJS Kesehatan, Dibutuhkan Namun Utang Menumpuk hingga Rp 60 Miliar
"Ini bentuk sportivitas yang harus kami banggakan atas nama keluarga," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Karena itu, kata dia, keluarga menegaskan dukungannya terhadap penegakkan hukum terhadap kakaknya, sejauh tidak ada unsur politis di dalamnya.
"Ini menunjukkan kami siap mendukung penegakkan hukum di republik ini, sepanjang tidak ada unsur politis atau kepentingan-kepentingan yang ada di balik itu," katanya.
"Harapan kami, penegakkan supremasi hukum di negeri ini benar-benar berjalan baik," tambahnya.
Imam Nahrawi mundur
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mencari seseorang untuk mengganti posisi Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Hal ini dilakukan Jokowi setelah Imam telah resmi mengirimkan surat pengunduran diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dana hibah KONI.
"Tentu saja akan kami segera pertimbangkan, apakah segera diganti dengan yang baru atau memakai Plt (pelaksana tugas)," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Pencarian sosok Mempora pengganti Imam, kata Jokowi, akan diputuskan pada hari ini agar roda pemerintahan tetap berjalan baik.