TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah semestinya kita bangsa Indonesia berterima kasih kepada para pendiri negara (founding fathers) yang menaruh cita-cita besar dan berpikir jauh ke depan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bangsa cerdas tentu memudahkan pencapaian kemajuan dan pembangunan kemakmuran. Terutama bagaimana mengoptimalkan potensi kecerdasan manusia Indonesia di banyak dimensi.
Pendidikan menjadi kunci dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu investasi dalam hal pembangunan manusia sebagaimana pendidikan misalnya memang sangat dibutuhkan saat ini.
"Pemerintah Jokowi-Makruf Amin berencana memperbesar investasi pembangunan manusia saya kira itu bijak dan tepat sekali" menurut Ketum Laskar Juang Rakyat Indonesia (Lajuri) Fauzi Fintellyansyah.
Kecerdasan kehidupan bangsa yang dimaksud para pendiri negara tentu bukan hanya kecerdasan pribadi-pribadi namun kecerdasan kolektif sebuah bangsa. Kecerdasan kolektif dalam kehidupan berbangsa mencakup kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasam spiritual yang lekat dengan kehidupan bangsa Indonesia.
Menurut Fauzi hal ini harus diapresiasi dan disukseskan karena untuk menguatkan negara:
"Pendidikan mesti mencerdaskan sekaligus menguatkan jatidiri Bangsa Indonesia untuk kemudian akan menguatkan negara", menurutnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa investasi pembangunan manusia Indonesia jangan hanya dipandang pemenuhan hak warga negara tetapi juga kuwajiban yang harus dipenuhi negara untuk bisa mewujudkan amanat cita-cita nasionalnya.
"Rencana investasi pembangunan manusia kedepan sangat tepat dan wajib disukseskan. Cerdas kehidupan bangsanya maka akan kuat negaranya", pungkasnya.