Tampak lirih, Moeldoko dan Fahri Hamzah kompak menyebut penting.
Najwa pun dengan lugas menilai ada kesan pemerintah dan DPR merendahkan perjuangan mahasiswa.
Fahri Hamzah dan Moeldoko tampak saling berebut menjawab pernyatan Najwa Shibab.
Wakil Ketua DPR bahkan menyebut pergerakan mahasiswa tersebut merupakan hal biasa.
Baca: Moeldoko Akui Istana Siap Terima Mahasiswa Kalau Aksi, Ketua BEM UGM Tersenyum Sambil Angkat Jempol
"Kaum pergerakan itu harus sering bertemu," kata Fahri.
Moeldoko yang duduk di samping Fahri pun setuju.
"Nah itu," katanya.
Fathur kemudian mengambil alih untuk menjawab pertanyaan.
Menurutnya, Moeldoko dan Fahri Hamzah tak mengikuti perkembangan pergerakan mahasiswa.
Ia bahkan berani menyindir soal tidur siang.
"Agak kurang update ya berarti Pak Moeldoko dan Bung Fahri. Karena kalau lihat aksi-aksi mahasiswa itu terjadi tiap tahun bener nggak,
"Jadi nggak ada istilahnya mahasiswa lagi tidur siang," ucap Fathur.
Belum selsai Fathur menjawab, Moeldoko memotong.
"Iya tapi skalanya ini, biasanya skala kecil ini besar. Ya bagus lah, nggak papa lah bagi kita itu," sambung Moeldoko.
Pernyataan Moeldoko pun langsung dijawab oleh Fathur.
Fathur menilai, aksi demo yang begitu masif sejalan dengan menurunnya pengelolaan pemerintah.
"Kalau saya sih bilang gini, peningkatan kualitas dan kuantitas tuntutan aksi dari mahasiswa ini sejalan dengan menurunnya pengelolaan pemerintah," katanya disambut tepuk tangan hadirin.
(Tribunnews.com/Miftah)