Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) dan Fitri Andriana (21), pasangan suami istri pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, dikenal jarang bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
Yani tetangga pelaku menceritakan awal mula peristiwa yang membuat Wiranto harus menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
Awalnya Yani bersama sang suami, dan seorang anaknya sedang heboh dengan kehadiran satu unit helikopter di Alun-Alun Menes, Kamis (10/10/2019) pagi.
Baca: Politikus PAN Minta Kepolisian Ungkap Dalang Penusukan Wiranto
Baca: TNI-Polri Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Aksi Terorisme Jelang Pelantikan Jokowi
Posisi Yani berjarak sekira 10 meter dari lokasi penusukan.
Siang itu, suasana di sekitar Alun-Alun ramai, karena ada helikopter yang digunakan Wiranto.
"Anak saya ingin lihat helikopter, karena dari kemarin jam 16.00 sudah ada helikopter," ujar Yani mengawali cerita.
Yani mengatakan, kejadian penusukan begitu cepat.
Begitu Wiranto turun dari mobil, Syahril dari arah belakang mobil mendekat, lalu menusuk Wiranto di perut kiri bagian bawah.
Baca: AHY Jadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat
Sementara, Fitri diduga menusuk Kapolsek Menes, Pandeglang Kompol Dariyanto di punggung.
"Suami nusuk Pak Wiranto, Istrinya nusuk Kapolsek," tutur Yani.
Yani merupakan tetangga dari Syahril dan Fitri di Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Pandeglang.
Menurut Yani, pasutri tersebut sehari-hari berjualan pulsa.
Baca: Kemenpora: Ketum KOI yang Baru Harus Bergerak Cepat
"Sehari-hari jual pulsa. Orangnya jarang bergaul, jarang ke masjid. Lingkungan sekitar anggapanya pebisnis atau pedagang," kata Yani.
Berdasarkan penuturan Yani, pasangan suami istri tersebut meninggalkan seorang anak.