Sebelumnya Anies juga sudah memanggil pihaknya yang terkait permasalahan ini beberapa jauh sebelum screen capture itu beredar.
Baca: Anies Baswedan Angkat Bicara Soal Anggaran, Kenapa Ini Bisa Terjadi?
Tujuannya untuk memastikan bahwa sistem yang ada sekarang untuk anggaran nantinya yang dihasilkan itu adalah anggaran yang mencerminkan rencana pembangunan, kepentingan publik, dan menyelesaikan masalah.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/11/2019). Nilai fantastis belanja alat tulis kantor, salah satu pos yang Anies soroti ialah bengkaknya rancangan anggaran belanja alat tulis kantor.
Tak tanggung-tanggung, secara jumlah anggaran belanja ATK tahun 2020 meroket hingga Rp 1,6 triliun dari tahun 2019 sebesar Rp 349 miliar.
Baca: Kepala Bappeda Mundur, Anies Pastikan Tak akan Hambat Penyusunan Anggaran
"Dari Rp 349 miliar, tahun depan Rp 1,6 triliun, abracadabra atau gimana? Bagaimana kita menjelaskannya, Bapak Ibu sekalian? Ini namanya self humiliation. Ini namanya mempermalukan diri sendiri," tambahnya.
Lem aibon, berdasarkan keterangan yang tertulis dalam dokumen tersebut, merupakan satu komponen yang ada dalam daftar kebutuhan alat tulis kantor (ATK) dan akan dibagikan kepada 37.500 murid di Jakarta.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)