Afridza sebetulnya memiliki kans besar untuk menjadi juara ATC 2019.
Afridza dua kali menang di Sirkuit Buriram dan Sepang, dua kali finis kedua di Buriram dan Twin Ring Motegi, serta dua kali naik podium ketiga di Buriram.
Hasil itu membuat Afridza bertengger di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan koleksi 142 poin.
Afridza hanya berselisih 27 poin dari Takuma Matsuyama yang memimpin klasemen, dan hanya terpaut 15 angka dari Sho Nishimura yang ada di posisi runner up.
Dilansir Motorplus-online.com, saat terjadi kecelakaan pada Sabtu kemarin, Afridza Munandar berada di urutan keenam.
Saat akan memasuki tikungan 10, Afridza Munandar terlihat bersenggolan dengan pembalap bernomor 11, yaitu Takuma Matsuyama.
Setelah bersenggolan, Afridza Munandar terjatuh.
Red flag langsung dikibarkan dan balapan langsung dihentikan.
Terlihat ada dua motor yang tidak kembali ke pit.
Yaitu motor milik Afridza Munandar dan motor bernomor 22 milik Shinji Ogo pembalap asal Jepang.
Motor bernomor 22 terlihat diangkut oleh marshal dan terlihat roda depan terkunci sehingga tidak dapat berputar dengan normal.
Marshal pun mengangkat motor dengan tali strep mengaitkan di roda depan.
Sesaat setelah kecelakaan, pembalap berusia 20 tahun tersebut mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis di pinggir lintasan.
Setelah itu Afridza Munandar langsung dibawa menggunakan helikopter menuju Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Namun, nyawa Afridza tidak dapat tertolong.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KBRI Kuala Lumpur: Pebalap Afridza Munandar Meninggal Dunia Akibat Cidera Kepala
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto/Rizal Bomantama) (motorplus-online.com/Fadhliansyah)