TRIBUNNEWS.COM - Kabar masuknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Chandra Hamzah dalam jajaran petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kian berhembus kencang.
Setelah Ahok dan Chandra, Sandiaga Uno pun digadang-gadang akan menjadi bos di satu di antara BUMN.
Para calon pimpinan BUMN tersebut dikabarkan akan bergabung dengan BUMN pada awal Desember 2019.
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV, Menteri BUMN Erick Thohir dikabarkan sedang beres-beres masalah internal perusahaan BUMN.
Namun, pihak istana belum dapat mengkonfirmasi kabar tersebut.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman meminta awak media untuk bertanya langsung ke Erick Thohir.
"Yang dilakukan oleh Menteri BUMN yaitu bahwa visi-misi BUMN adalah visi-misi presiden dan wakil presiden. Demikian juga visi-misi kementerian," tutur Fadjroel Rachman, seperti dalam pemberitaan Kompas TV, yang dipublikasikan pada Senin (18/11/2019).
Perjalanan Karier Sandiaga Uno
Dikutip dari Wikipedia, Sandiaga mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990.
Saat berkarier di Bank Summa, Sandiaga bertemu dengan konglomerat William Soeryadjaya.
Sandi pun berguru pada pemilik Bank Summa tersebut.
Setahun kemudian, ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas George Washington, Amerika Serikat.
Berikutnya, pada tahun 1993, Sandi bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura.
Sandi menduduki posisi sebagai manajer investasi pada perusahaan tersebut.