TRIBUNNEWS.COM- Ahok resmi diumumkan menjabat Komisaris Utama Pertamina.
Ahok menggantikan Tanri Abeng yang bergaji Rp 3,2 M per bulan.
Lau siapa sosok Tanri Abeng?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.
Sebelumnya, publik dibuat penasaran dengan kemunculan Ahok di kantor BUMN untuk bertemu dengan Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Isu masuknya Ahok ke BUMN pun menguat.
Banyak yang menebak-nebak Ahok akan masuk ke sektor energi antara Pertamina atau PLN.
Kabar masuknya Ahok ke BUMN tersebut ternyata tidak disambut baik oleh sebagian orang.
Banyak pro dan kontra yang muncul setelah kabar Ahok masuk ke BUMN beredar.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut pilih santai menanggapi segelintir pihak yang tak menyukainya.
Terbaru, Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya mengumumkan bahwa Ahok akan mengisi jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.
"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Erick Thohir juga menyebut, Ahok bisa mulai bekerja sejak hari penunjukan yakni Jumat atau Senin mendatang.
Mengutip dari YouTube Kompas TV yang tayang pada Kamis (14/11/2019), Ahok akan digaji Rp 3,2 miliar sebulan.
Ahok resmi akan menggantikan Komisaris Utama sebelumnya Tanri Abeng.
Tanri Abeng ternyata ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak 6 Mei 2015.
Pria kelahiran Selayar, 7 Maret 1942 tersebut merupakan seorang pengusaha Indonesia.
Mengutip dari situs resmi pertamina.com, Tanri Abeng ditunjuk menjadi Komisaris Utama berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-60/MBU/05/2015 tanggal 6 Mei 2015.
Tanri Abeng juga ditetapkan sebagai Komisaris Independen merangkap Komisaris Utama sejak 14 November 2016 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) No.SK-254/MBU/11/2016 tanggal 14 November 2016.
Ia pernah mengenyam pendidikan di Ujung Pandang hingga sempat berangkat ke Amerika Serikat dalam program American Field Service (AFS) Exchange Program.
Tanri kemudian kembali ke Makassar dan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hasanudin.
Pria 77 tahun tersebut juga menjadi lulusan State University of New York di bidang Business Administration, menyelesaikan Advanced Management Program di Claremont Graduate School (USA).
Gelar Doktor didapatkan Tanri di Universitas Gajah Mada pada 2010.
Karir Tanri Abeng bisa dibilang cukup cemerlang.
Ia menjadi Menteri Negara Pendayagunaan BUMN yang pertama tahun 1998 saat masa pemerintahan Soeharto dan BJ Habibie.
Selain itu, Tanri juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan.
Tanri juga memegang posisi eksekutif puncak di Indonesia untuk Union Carbide (USA), Heineken (Belanda) serta Bakrie & Brothers.
Tak hanya posisi eksekutif, Tanri juga berada di posisi non eksekutid di perusahaan lain seperti BAT, BATA, serta Asia Pasific Breweries.
Pria kelahiran Selayar tersebut pernah menjabat sebagai Anggota MPR RI tahun 1990-1998, Komisaris PT Telkom, Penerbit Glove Asia, Presiden Komisaris PT Alcatel-Lucent indonesia.
Tak sampai di situ, Tanri juga menjadi anggota Dewan Komisaris Lippo Karawaci serta menjadi pendiri Tanri Abeng University.
Tanri Abeng University merupakan universitas yang berlokasi di Jl. Swadarma Raya No.58, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Di universitas tersebut, Tanri Abeng menjabat sebagai rektor.
(Tribunnews.com/Miftah)