Ciputra mempersilakan karyawannya apabila ada yang ingin mengundurkan diri.
Nantinya akan diberikan oleh pihak perusahaan Ciputra apa adanya.
Ciputra menceritakan terdapat satu karyawan dari jajaran direksi yang akhirnya mengundurkan diri.
Ke dua mengenai pembeli, ketika itu Ciputra mengatakan kepada para pembelinya untuk mengambil tanah yang dimilikinya.
Karena para pembeli sudah membayarkan uang yang seharusnya dapat digunakan untuk melanjutkan pengembangan propertinya.
Yang ke tiga adalah permasalahan dengan bank. Ciputra menjelaskan melakukan perundingan dengan pihak bank dan pada tahun 2004 baru terselesaikan.
Ciputra bersyukur kala itu tidak ada satu pun bank yang membawanya ke pengadilan.
"Kita harus bertanggung jawab, satu per satu, kita tanya para karyawan siapa yang ingin mengundurkan diri silakan. Kita apa adanya kita berikan. Ada satu dari direksi yang mengundurkan diri," cerita Ciputra.
"Kedua pembeli, kita bilang kita sudah terima uang down payment tapi kita tidak bisa terus, itu sangat menyedihkan sekali. Karyawan saya nangis, saya gabisa bayar, saya tidak bisa deliver."
"Lantas saya berunding dengan pembeli, ini saya punya tanah, saya sudah terima uang sekian, kamu ambil tanah."
"Kepada bank kita berunding, sampai 2004 baru selesai perundingan dengan bank. Yang membuat bersyukur adalah tidak ada satu pihak bank yang membawa ke pengadilan."
Kini, Ir Ciputra atau Tjie Tjin Hoan meninggal dunia, pada Rabu (27/11/2019) dini hari.
Ciputra menghembuskan napas terakhirnya di Singapura pukul 01.05 waktu setempat.
Lahir di Paringi, Sulawesi Tengah pada 24 Agustus 1931, Ciputra meninggal di umur 88 tahun.
Hingga kini belum diketahui dengan pasti jadwal pemakaman karena menunggu jenazah tiba di Jakarta terlebih dahulu.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)