TRIBUNNEWS.COM - Sebuah ledakan terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Selasa (3/12/2019).
Akibat ledakan tersebut dua orang mengalami luka - luka.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono.
"Tadi pagi ada persitiwa yang diduga ledakan di bagian sisi utara monas," ujar Eddy yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV Selasa (3/12/2019).
Dari informasi yang dirangkum Tribunnews.com, berikut fakta - fakta terkait ledakan yang terjadi di Monas pagi tadi:
Ledakan dari Granat Asap
Sebelumnya sumber ledakan dicuriga berasal dari handphone yang meledak.
Namun setelah dilakukan penyelidikan, ledakan yang terjadi sekira pukul 07.15 WIB ini berasal dari granat asap.
Hal ini diungkapkan oleh Eddy.
Ia mengatakan usai insiden ledakan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP).
"Dari hasil olah TKP ini diduga granat asap yang meledak," Ungkap Eddy.
Eddy menuturkan, polisi juga melakukan penyisiran di area monas guna memastikan tidak ada granat lain.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono juga membenarkan sumber ledakan tersebut.
"Ditemukan granat asap," ujar Eko.
Dua TNI Jadi Korban
Ledakan yang diduga karena granat asap tersebut telah melukai dua anggota TNI.
Eko Margiyono menyebutkan kedua korban yakni yakni Serka Fajar dan Prada Gunawan.
Mereka merupakan anggota Markas Komando Garnisun Tetap (Mako Gartap).
Menurut penuturannya Seka Fajar mengalami luka lumayan parah di tangan kirinya.
Hal ini karena granat meledak saat dipegang oleh Fajar.
Eko menyebut usai mengalami ledakan Fajar masih dalam kondisi sadar.
"Kondisinya sadar, bahkan ia masih bisa duduk," ujar Eko.
Sedangkan Prada Gunawan mengalami luka ringan di bagian paha.
Bahkan Gunawan sempat meminta pertolongan usai ledakan.
"Dia bahkan yang minta bantuan." ujar Eko.
Diketahui kedua korban langsung dilarikan di RSPAD Gatot Soebroto.
Kesaksian Warga
Dikutip dari TribunAmbon.com, menurut saksi yakni Mariyati, bunyi ledakan yang terjadi di depan Kantor Menteri Dalam Negeri, Jakarta Pusat dinilai kencang.
Mariyati merupakan petugas kebersihan di kawasan Taman Monas.
Saat ia sedang menyapu area taman, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan kencang yang membuat kuping pengang.
"(bunyi ledakan) Kencang, saya nyebut Astagfirullah, pengang kuping saya, kencang sekali," ujar Mariyati.
Mariyati mengaku tidak mengetahui terkait sumber ledakan.
Sempat ditutup, Kawasan Monas Dibuka Kembali
Pascakejadian ledakan, kawasan monas langsung ditutup untuk dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Namun beberapa waktu kemudian kawasan tersebut dibuka kembali untuk umum.
Dikutip dari Tribunnews.com, hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, M. Isa Sarnuri.
Menurut Isa, dibukanya kembali kawasan Monas setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, terkait keamanan.
"Hasil koordinasi dengan aparat kepolisian saat ini Monas sudah bisa dibuka kembali," ujar Isa.
Diketahui, dalam TKP bercak darah milik korban sudah ditutupi dengan tanah.
Monas juga sudah dalam kondisi yang kondusif.
Kondisi Pengawasan di Istana Negara
Pasca insiden ledakan di kawasan monas, Pengawasan Istana Negara tidak diperketat.
Hal ini diungkapkan oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Menurut Maruli pengamanan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah cukup kuat dalam menghadapi insiden tersebut.
"Kita kan pengamanan harian sudah cukup kuat. Enggak perlu kecuali kalau massa besar baru," ujar maruli yang dikutip dari Kompas.com.
"Kalau yang begitu kita cukup kuatlah," imbuhnya.
Presiden Jokowi Minta Polisi Usut Tuntas
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menuturkan Jokowi meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas pelaku yang diduga membawa granat di kawasan monas tersebut.
"Pak Jokowi tegas, segala tindak kekerasan apapun motifnya harus ditindak secara tegas-seteganya," ujar Fadjroel yang dikutip dari Tribunnews.com.
Fadjroel mengatakan pihak Istana akan menyerahkan seluruhnya kepada kepada pihak kepolisian untuk menginvestigasi insiden ini.
Diketahui, Jokowi tidak merasa khawatir dengan adanya ledakan tersebut. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Danang Triatmojo/Seno Tri Sulistiyono) (TribunAmbon.com/Facundo Chrysnha Pradipha) (Kompas.com/Ihsanuddin)