TRIBUNNEWS.COM - Menjelang pemilihan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) yang rencananya diadakan Kamis, (5/12/2019), nama Bambang Soesatyo menjadi pembicaraan publik lantaran memutuskan untuk mundur sebagai kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar.
Kabarnya, langkah yang diambil oleh Bamang Soetsatyo adalah untuk mencegah perpecahan Partai Golkar.
"Berat bagi saya untuk ambil keputusan. Tapi, demi untuk persatuan dan kesatuan Partai Golkar, maka saya harus ambil keputusan pahit ini," tutur Bambang Soetsatyo melalui YouTube Kompas TV, Selasa (3/12/2019).
Ketua MPR tersebut menjelaskan langkah tersbeut adalah cara Golkar menyelesaikan masalah yang terjadi di internal partai beringin tersebut dengan damai dan aman.
Baca : Sujiwo Tejo Tanggapi Masa Jabatan Presiden Ditambah: Politisi Bisa Ngomong Kontra, Sejatinya Pro
Disebut Kader Terbaik
Diberitakan sebelumnya oleh Tribunnews.com, dalam sambutannya, Airlangga juga menyebut Bambang sebagai kader terbaik Golkar.
"Kepada Ketua MPR yang merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar yaitu Bapak Bambang Soesatyo, saya mengapresiasi setinggi-tingginya," kata Airlangga dikutip dari Kompas.com.
Airlangga menyebutkan, Selasa sore dirinya bertemu Bambang dan mendegar pernyataan langsung darinya.
"Beliau menyampaikan dengan tegas, untuk setia pada komitmen bersama dan mengedepankan persatuan, mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi," ujar Airlangga.
Airlangga meyakini, dengan keputusan Bambang tersebut Partai Golkar tidak akan mengulang sejarah perpecahan.
"Partai Golkar sudah berjanji dalam musyawarah ini, apa pun yang terjadi Partai Golkar tidak boleh terpecah lagi. Kita ingin menjadikan Munas sebuah momentum besar untuk mempersatukan, membesarkan partai, bukan sebaliknya," kata dia.
Baca : Guntur Romli Sebut Izin Perpanjangan Bisa Menyebabkan FPI Dibubarkan: Kecuali Ingin Mengubah AD/ART
Tanggapan Timses Airlangga