TRIBUNNEWS.COM - Rencana revisi Ujian Nasional (UN) yang disusun oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ditanggapi oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Ketua Umum PB PGRI Didi Suprijadi mengaku pihaknya siap dilibatkan dalam pelaksanaan revisi Ujian Nasional (UN).
"Sebagai organisasi profesi itu, untuk membantu karena kami ada di semua itu," tutur Didi yang Tribunnews kutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (14/12/2019).
Ia menjelaskan, anggota PGRI menyebar di berbagai wilayah.
Anggota PGRI ada di daerah yang terpencil, di gunung, di wilayah tengah, maupun wilayah barat dan timur Indonesia.
Oleh sebab itu, menurutnya akan memudahkan dalam melaksanakan revisi UN.
Ia berharap pihaknya diberi kesempatan dan dipercaya untuk ikut membahas format baru revisi UN.
Dukungan dari Putra Nababan
Jurnalis yang kini menjadi politisi, Putra Nababan menanggapi soal revisi Ujian Nasional (UN).
Putra Nababan menyampaikan pengalihan atau revisi UN selalu disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Mantan Pemimpin Redaksi Metro TV itu juga menegaskan dia sudah setuju adanya revisi UN sejak berkarier di media.
"Persoalannya bukan hanya itu, setelah itu apa? Kami pembuat Undang Undang. Kami menyiapkan anggaran," tegas Putra Nababan.
Putra juga menuturkan pihaknya meminta cetak biru dari Kemendikbud.
Ia menjelaskan, cetak biru adalah semua yang komprehensif terkait dengan kurikulum dan pengembangan guru, hingga anggaran lainnya.