Dua jabatan di anak usaha perusahaan dan empat lainnya di cucu usaha perusahaan.
Arya Sinulingga menilai rangkap jabatan Ari Askhara tidak wajar.
Ia menduga Ari Askhara menjabat komisaris utama di enam perusahaan hanya untuk mencari penghasilan tambahan.
Staf Khusus Erick Thohir ini juga menduga kinerja Ari Askhara tidak maksimal.
“(Ari Askhara) sudah dicopot dari enam anak usaha sebagai komisaris. Itu kan artinya enggak maksimal. Ini cari gaji (tambahan) aja kali ya,” ujar Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (13/12/2019) dikutip dari Kompas.com.
Arya Sinulingga mengaku tak percaya jika Ari Askhara bisa efektif bekerja di enam perusahaan itu ditambah tugasnya sebagai Direktur Utama PT. Garuda Indonesia.
Menurutnya fungsi komisaris sebagai pengawas perusahaan tak akan maksimal.
“Enggak mungkin bisa satu direktur sampai (jadi) komisaris di delapan anak perusahaan atau 10. Apalagi sekarang Pak Erick punya keinginan untuk memperkuat komisaris,” kata Arya Sinulingga.
Ari Askhara menjabat sebagai komisaris utama di beberapa perusahaan antara lain:
- Komisaris Utama PT. GMF AeroAsia Tbk ( anak usaha)
- Komisaris Utama PT. Citilink Indonesia (anak usaha)
- Komisaris Utama PT. Aerofood Indonesia (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT. Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT. Garuda Indonesia Air Charter (cucu usaha)
- Komisaris Utama PT. Garuda Tauberes Indonesia (cucu usaha)
(Tribunnews.com/Nuryanti/Nidaul 'Urwatul Wutsqa) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)