TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap alasan soal terpilihnya pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara.
Hal itu terungkap dalam wawancara bersama awak media usai mengumumkan pemenangnya.
Menurutnya ada tiga kriteria utama yang menjadi penilaian dalam Sayembara Desain Ibu Kota Negara.
Di antaranya adalah sebagai identitas bangsa, kota yang friendly dan kota untuk generasi yang akan datang.
"Pertama tentang ibukota negara sebagai identitas bangsa,"
"Tidak hanya memindahkan kota seperti yang diharapkan Presiden, tetapi identitas bangsa untuk kemajuan peradaban Indonesia kedepan," ujar Basuki, yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.
Hal kedua yang ia singgung adalah soal keberlanjutan kota yang memperhatikan unsur-unsur penting.
"Kita ingin menjadi kota yang friendly, memperhatikan lingkungan, memperhatikan kebencanaan, sosial dan ekonominya," kata Basuki.
Basuki juga menuturkan hal ketiga yang menjadi kriteria utamanya adalah kota yang tidak untuk generasi saat ini saja, tetapi juga generasi yang akan datang.
"Jadi kota harus menunjukan kecerdasan, kemudian modern, dan juga standar Internasional ada disitu," ujar Basuki yang dikenal dengan Menteri Jenaka.
Seperti diketahui, pemenang terpilih adalah karya berjudul 'Nagara Rimba Nusa' yang merupakan hasil karya dan kerja kolaboratif tim Urban+.
Tim Urban+ beranggotakan sepuluh orang yang memiliki latar belakang berbeda.
Ubran+ dimotori oleh sosok bernama Sibarani Sofian.
Dilansir melalui Kompas.com, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku haru dan bangga atas partisipasi dari anak bangsa yang ikut sayembara.