"Masih didata berapa rumah yang hanyut, tapi saya dapat laporan ada sejumlah pesantren dan kendaraan juga," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi mengatakan, banjir bandang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Lebak, yang paling parah di antaranya Kecamatan Sajira, Cipanas dan Lebakgedong.
Selain memutus sejumlah jembatan, banjir bandang akibat meluapnya Sungai Ciberang juga dilaporkan ada korban jiwa.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyebut, setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal akibat banjir tersebut.
"Korban jiwa ada di Lebak Gedong, hanyut dua orang, tiga sudah ditemukan jenazahnya," katanya saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Cipanas, Rabu (1/1/2020).
Iti mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan data korban baik yang meninggal maupun hilang di lima kecamatan yang terdampak, yakni Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja dan Sajira.
Namun terkendala komunikasi yang terputus lantaran listrik masih padam.
4. Bencana paling parah
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, bencana banjir yang terjadi saat ini merupakan yang paling parah dari banjir yang pernah terjadi di Kabupaten Lebak.
"Paling besar dari bencana yang kita alami. Jembatan gantung, jembatan biasa ada tiga putus, sejumlah desa terisolir tidak bisa dilalui, jalan longsor dan amblas," katanya.
Ia menambahkan, saat ini, pihaknya fokus mengevakuasi warga yang terdampak, sebagian besar berada di bantaran sungai.
"Kita harus selamatkan jiwanya dulu, kita bangun posko dan dapur umum di setiap kecamatan untuk memudahkan distribusi bantuan dan lain sebagainya," katanya.
5. Banjir luapan Sungai Ciberang akibat TNGHS rusak dan gundul
Dikutip dari Antara, Bupati Iti Octavia menyatakan, banjir luapan Sungai Ciberang akibat kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang rusak dan gundul.