TRIBUNNEWS.COM - Masuknya kapal nelayan dan kapal cost guard China ke wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, memanaskan hubungan di antara kedua negara.
Presiden Jokowi pun menunjukkan sikap tegasnya.
Jokowi menyebut tidak ada tawar menawar soal kedaulatan Indonesia.
"Bahwa tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita," tegas Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/1/2020) dikutip dari Kompas.com.
Jokowi pun langsung terbang menuju perairan Natuna, Rabu (8/1/2020).
Melalui rilis resmi Sekretariat Negara, Presiden Jokowi bertolak menuju Kabupaten Natuna pada pukul 07.35 WIB.
Presiden dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Setibanya di Natuna, Jokowi dan rombongan diagendakan untuk menuju Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna.
Di tempat tersebut, selain meninjau jajar kapal, Presiden juga direncanakan bertemu dengan ratusan nelayan.
Agenda lain, Jokowi ialah menyerahkan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat di Kantor Bupati Natuna.
Selain Jokowi, adapula beberapa tanggapan para menteri Jokowi mulai dari Prabowo Subianto hingga Mahfud MD.
Berikut statemen dari beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.
1. Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menanggapi santai masuknya kapal China di wilayah NKRI.