Maka dari itu, Agus Wibowo menyebut kesiapsiagaan selalu menjadi tumpuan bagi setiap individu untuk terhindar dari ancaman bahaya.
"Di sisi lain, belajar dari penanganan erupsi gunung api, Indonesia memiliki banyak praktek baik maupun pembelajaran."
"Seperti konteks erupsi Gunung Kelud 2014, puluhan ribu warga berhasil selamat dengan evakuasi mandiri pascaerupsi eksplosif saat itu," ungkapnya.
Selain itu, Agus Wibowo juga mengungkapkan bagaimana komunitas warga bernama Pasebaya di Kabupaten Karangasem menggunakan handheld transceiver atau HT untuk mengedukasi warga di sekitar Gunung Agung.
"Atau, pemanfaatan InaRISK yang berbasis android dan ios untuk mengetahui potensi ancaman bahaya erupsi gunung api," jelasnya.
Agus Wibowo menyebut Indonesia memiliki 127 gunung api aktif.
"Dari jumlah tersebut tidak ada gunung api berstatus level IV atau 'awas'. Level tersebut merupakan status tertinggi terkait menyikapi potensi ancaman erupsi gunung api," ujarnya.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)