TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan tanggapan terkait 'Catatan 100 Hari Jokowi-Ma'ruf'.
Muhammad Qodari mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang berbeda dengan pemerintahannya di periode pertama.
Ia menilai, bergabungnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) turut berkontribusi memajukan Kabinet Indonesia Maju.
Menurut hasil survei Indo Barometer pun Prabowo Subianto disebut sebagai menteri yang mempunyai kinerja terbaik.
Selain itu, bergabungnya Prabowo Subianto juga mempunyai dampak bagi sikap pendukung Menhan.
"Ini (pemerintahan Jokowi) memang berbeda dengan tahun 2014, bergabungnya Prabowo ke dalam kabinet kali ini juga membantu kontribusi sentimen positif."
"Dulu 2015 kan tidak ada Prabowo, pendukungnya Prabowo itu mungkin masih baper (bawa perasaan), sekarang (pendukungnya) mau ngomong tidak bagus, susah," ujar Muhammad Qodari dilansir dari kanal YouTube Talk Show Tvone, Senin (17/2/2020).
Sementara itu, hasil data dari Survei Indo Barometer menunjukkan kepuasan publik pada kinerja Jokowi di era ini yakni 70,1 persen.
Artinya mengalami peningkatan dari data survei sebelumnya, Maret 2015 yang menunjukkan bahwa kepuasan publik pada kinerja Jokowi sebesar 57,5 persen.
Menurut Muhammad Qodari, peningkatan kepuasan publik pada kinerja Jokowi ini merupakan akumulasi dari pemerintahannya lima tahun lalu.
Baca: Prabowo jadi Menteri Kinerja Terbaik di Survei Indo Barometer, Qodari: Tepat Masuk Kabinet Jokowi
Baca: Prabowo Menteri Paling Populer dan Berkinerja Paling Baik
"Sebetulnya 100 Jokowi sekarang ini itu bukan 100 hari, tetapi 5 tahun plus 100 hari."
"Jadi dibandingkan dulu 57 persen sekarang 70 persen karena sudah ada akumulasi," paparnya.
Lebih lanjut, Muhammad Qodari menjelaskan, ketidakpuasan publik terhadap kinerja Jokowi didominasi di bidang ekonomi.
Responden yang tidak puas di bidang ekonomi menyebut masalah ekonomi secara umum, sulitnya lapangan kerja, dan mahalnya harga sembako.