Dari depan, rumah dua lantai itu tampak megah dengan paduan warna putih dan abu-abu.
Baca: Ketua RT Tidak Tertarik Ikuti Sayembara Temukan Nurhadi Dapat iPhone 11
Namun, saat mendekati rumah berpagar kayu coklat tersebut tampak kosong tak berpenghuni.
Di depan pagar, hanya terdapat satu keranjang sampah berwarna hijau yang diletakan sembarang.
Dari luar, tidak terdengar sedikitpun aktivitas dari dalam rumah.
Kepada Tribunnews.com, Ketua RT 01 RW 07, Ningga Siagian (36), membenarkan rumah itu merupakan rumah Rezky yang kini jadi buronan KPK.
Baca: Kehidupan Nurhadi Selama di Kawasan Hang Lekir
Namun sayang, sejak dibeli sekira se-tahun lalu, rumah tersebut tidak pernah dihuni Rezky ataupun keluarga.
"Kita semua taunya disini rumah itu di renovasi terus. Sejak rumah itu dibeli oleh orang lain yang katanya namanya Rezky itu saya belum liat orangnya kayak gimana," kata Ningga.
Selama ini, Ningga menyatakan, urusan tentang iuran keamanan hingga iuran sampah biasa dia minta kepada mandor atau tukang renovasi rumah.
Namun, sejak 6 bulan lalu, seluruh tukang dan mandor tersebut telah pergi.
"Tukang tukang itu sudah setahun lebih ada. Tapi sejak 6 bulan yang lalu nggak ada lagi orang sama sekali. Dulu masih ada orang dan mandor apa segala macam. Kita minta iuran sampah ke mandor dan tukang tukang," jelas dia.
Dia menjamin keberadaan Nurhadi dan Rezky tak ada di rumah tersebut.
Sebab, kata dia, beberapa kali ia masih memperhatikan hingga larut malam pun rumah itu tampak kosong tak berpenghuni.
"Rumah saya di 1B cuma beda dua rumah. Nggak ada, saya dari lahir hidup disini gak pernah lihat si Rezky," kata dia.
Kehidupan Nurhadi selama tinggal di Hang Lekir
Keberadaan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi masih simpang siur.
Setelah ditetapkan KPK sebagai buronan kasus suap dan gratifikasi dalam pengurusan perkara di MA, rumah mewah di Jalan Hang Lekir V, Jakarta Selatan menjadi sorotan.
Rumah tersebut pernah digeledah KPK beberapa tahun silam.
Surat-surat panggilan yang dikirim KPK untuk Nurhadi, istri dan anaknya pun dialamatkan ke rumah tersebut.
Ternyata salah alamat, rumah berlantai dua itu bukan lagi milik Nurhadi.
Bahkan rumah sudah dua kali dijual. Kini pemiliknya bernama Kosasih, warga Surabaya.
Baca: MAKI Bikin Sayembara: Bisa Temukan Buronan KPK Harun Masiku dan Nurhadi Diganjar Hadiah iPhone 11
Baca: Saat Pindahan Rumah, Barang Nurhadi Dibawa ke Villa
Baca: Dua Kali Dijual, Rumah Mewah di Hang Lekir Bukan Lagi Milik Nurhadi
Hal tersebut diamini oleh Ketua RT 07 RW 06 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Toto Hardiyono saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/2/2020).
Lantas bagaimana sosok Nurhadi dan keluarga selama tinggal disana? Toto mengatakan Nurhadi termasuk warga yang bersosialisasi terlebih rumah mereka jaraknya berdekatan.
"Pak Nur (nurhadi) baik, ngobrol juga. Kadang saya lagi nyapu di luar.
Dia negur, yang bersih nyapunya Pak RT. Kalau ada kegiatan-kegiatan dia juga suka bantu," ucap Toto.
Sementara sang istri, Toto mengaku sangat jarang melihat istri Nurhadi. Dia pun tidak pernah ngobrol langsung dengan istri Nurhadi, Tin Zuraida.
"Saya jarang ngobrol sama istrinya, jarang ketemu. Paling istrinya Pak Nur, ngobrolnya sama istri saya. Kalau kasih oleh-oleh," singkatnya.
Meski jarang bertemu, lanjut Toto, ketika Nurhadi membuat acara untuk sang cucu. Toto serta warga di sekitar turut diundang ke rumahnya.
Karena waktu itu Nurhadi masih bekerja di MA, maka acara-acara yang diadakan Nurhadi dihadiri pula oleh sejumlah tokoh masyarakat.
"Dulu pernah diundang pas cucunya potong rambut, itu tokoh masyarakat banyak datang kerana masih di MA kan," tambahnya.