TRIBUNNEWS.COM - Banjir kembali merendam sejumlah kawasan DKI Jakarta pada Selasa (25/2/2020).
Tak hanya pemukiman warga, banjir juga sempat menerjang Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Setelah mengggelar rapat dengan jajarannya di Pintu Air Manggarai pada Selasa (25/2/2020), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan pernyataannya terkait hal tersebut.
Ia menuturkan saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) tengah fokus untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir.
Namun, Anies tidak memberikan penjelasan terkait solusi dalam penanganan banjir yang berkali-kali menerjang ibu kota.
Ia hanya menuturkan masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem ini hingga Maret 2020.
"Volumenya akan besar sekali. Jadi kami mengimbau pada seluruh masyarakat untuk waspada saja," ujarnya yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Rabu (26/2/2020).
Lebih lanjut Gubernur DKI ini memberikan informasi terkait nomor yang dapat dihubungi saat warga membutuhkan bantuan.
"Kemudian bila membutuhkan bantuan dan evakuasi respons ke kami, kontak kami ke 112," lanjut Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies mengungkapkan hasil rapat di Pintu Air Manggarai yakni terkait dengan pengendalian air.
"Tadi pengendalian airnya ya, karena ketika pagi hari kami harus menentukan pembukaan pintu-pintu air," ujarnya.
Anies menuturkan pihaknya akan memastikan saluran pintu air berfungsi dengan baik.
Baca: Ridwan Kamil Resmikan Kedai Kopi hingga Joget TikTok Bareng Cinta Laura, Fadli Zon : Urusi Banjir
"Tapi tadi kita monitor semua. Jadi kita membangun posko di pintu air Manggarai ini supaya dekat dengan pos pemantauan," kata Anies.
"Kemudian kedua juga kita mudah berkumpul semuanya. Termasuk BBWSC tadi," imbuhnya.